Pertobatan awal pemulihan
Pertobatan berarti perpalingan dari perbuatan dosa kepada
perilaku yang menyenangkan hati Tuhan. Penyebab pertobatan
beragam. Ada orang yang bertobat karena ia dihukum Tuhan akibat
dosanya, ada juga orang yang ber-tobat karena ia mengalami
pertolongan-Nya.
Seruan Israel menyiratkan pertobatan karena mereka menyadari
kesalahan mereka. Mereka mengakui bahwa perbuatan dosa merekalah
yang menyebabkan mereka men-derita (ayat 5b). Yang mereka anggap
saleh, ternyata hanya ritual dan tradisi yang tidak kudus (ayat
6). Akibatnya, mereka kehilangan hubungan yang harmonis dengan
Tuhan. Hubungan itu rusak oleh kenajisan mereka sendiri.
Kenajisan yang tidak dapat dibersihkan dengan usaha kesalehan
mereka sekalipun. Perbuatan jahat membuat kedudukan mereka
lemah, tak ubahnya selembar daun yang mudah diterbangkan angin
(ayat 6). Keinsyafan ini menumbuhkan kerinduan untuk memiliki
hubungan yang dipulihkan dengan Tuhan (ayat 8).
Tidak ada hal lebih mengerikan dalam hidup ini daripada kehilangan
hadirat Allah. Bagi orang beriman, mengalami penyertaan Tuhan,
menikmati wajah-Nya yang memberi kedamaian dan arah hidup adalah
hak dan pengalaman yang tak tergantikan oleh apa pun. Karena
itu, kita harus menjaga agar tidak membuka peluang sedikit pun
bagi sikap hidup, hati, dan tindakan yang tidak menyukakan
Allah. Apabila kita sungguh umat tebusan-Nya, keinsyafan akan
dosa yang telah kita lakukan merupakan bukti bahwa kita milik-Nya.
Sejauh-jauhnya orang beriman menyimpang dari jalan Tuhan, ia akan
kembali juga kepada Penjunannya. Semurka apa pun Allah terhadap
dosa, Ia membuka hati-Nya menyambut dan memulihkan yang
bertobat. Tuhan tidak pernah menolak siapa saja yang datang
kepada-Nya, termasuk pendosa yang mau bertobat. Tuhan Yesus
sanggup memulihkan segala sesuatu menjadi baru.
Doaku:
Ya Tuhan, janganlah murka amat sangat dan jangan-lah
mengingat-ingat dosa untuk seterusnya.