Ketika rintangan menghadang

Keluaran 5:1-21


Janji penyertaan Tuhan tidak serta merta membuat pelayanan
berjalan mulus. Akan ada rintangan yang mencoba menghambat,
bahkan menghentikan komitmen anak Tuhan.


Musa menghadap Firaun untuk meminta izin bagi Israel pergi ke padang
gurun untuk beribadah (ayat 1). Firaun menolak permintaan itu
sebab ia tidak mengenal Allah Israel (ayat 2). Mesir memiliki
banyak dewa sehingga untuk apa pergi ke padang gurun menyembah
Allah Israel? Firaun yakin bahwa dewa-dewi Mesir memiliki kuasa
jauh lebih besar daripada yang dimiliki para allah bangsa lain,
termasuk Allahnya Israel. Bagi Firaun perjalanan itu hanya
membuang-buang waktu yang seharusnya dipakai untuk bekerja (ayat
3-5).


Sebagai jawaban atas permintaan Musa dan Harun itu, Firaun justru
makin mempersulit keadaan orang Israel. Firaun meningkatkan
pengawasan dengan ketat (ayat 6,12-13). Ia menekan rakyat Israel
dengan cara menghilangkan bahan baku namun menuntut hasil yang
sama dan kualitas kerja yang tidak berkurang sama sekali (ayat
7-8,10-11). Dengan memperlakukan orang Israel sedemikian kejam,
berat, dan tidak manusiawi, Firaun berharap akan membuat harapan
Israel untuk bebas pupus dan semangat mereka pergi menyembah
Allah pudar (ayat 9). Firaun mengobarkan api diskriminasi antara
mandor Mesir dan Israel sebagai suatu upaya memancing reaksi
orang Israel supaya menganggap Musa dan Harunlah penyebab
kesusahan ini sehingga bangsa Israel sendiri berbalik menyerang
Musa dan Harun (ayat 14-21).


Keinginan kita untuk mencari Tuhan dan kehendak-Nya dapat dan sering
dirintangi dengan berbagai alasan seperti: keadaan diri yang
tidak memungkinkan, keluarga yang menghambat, acara lain yang
lebih menarik atau keperluan lain yang lebih penting, dsb.
Menghadapi situasi seperti ini seharusnya membuat kita semakin
membulatkan tekad mencari Tuhan tak peduli apa pun yang
terjadi.


Yang kulakukan:
Prioritasku adalah mengikut Tuhan walaupun banyak tantangan.

Scripture Union Indonesia © 2017.