Perjamuan Kudus.

1Korintus 11:17-34
Minggu ke-16 sesudah Pentakosta

Perjamuan Kudus memiliki muatan kasih yang begitu dalam dari
Kristus kepada umat manusia. Namun kenyataannya di jemaat
Korintus perjamuan kudus kehilangan muatan kasih-Nya. Perjamuan
di Korintus lebih merupakan ajang pamer kekayaan dan pemanfaatan
kesempatan. Bagi si kaya, situasi ini dimanfaatkan untuk
memamerkan kekayaannya, dan bagi yang miskin ini merupakan
kesempatan untuk makan makanan yang enak. Perjamuan Kudus berubah
fungsi menjadi pesta pora yang memabukkan (ayat 20,21).


Makna Perjamuan Kudus yang sesungguhnya adalah: pertama, tubuh
Kristus yang dipecah-pecahkan, dan darah yang dicurahkan oleh
Kristus dalam peristiwa salib (ayat 23-25). Kedua, Perjamuan
Kudus bukan sekadar upacara untuk mengingat kematian dan
kebangkitan Kristus, tetapi lebih merupakan respons umat terhadap
tindakan kasih Allah yang telah menyadarkan kita bahwa
keselamatan sudah digenapi dengan kematian dan kebangkitan-Nya.
Ketiga, melalui Perjamuan Kudus, Kristus meletakkan satu dasar
bagi komunitas baru orang-orang percaya yang saling mengasihi
(ayat 33), yang selalu menceritakan peristiwa kematian dan
kebangkitan-Nya sampai Ia datang (ayat 26). Perjamuan Kudus sarat
dengan muatan kasih, yang mengingatkan dan memperbolehkan kita
untuk meneruskan kasih Allah dalam Yesus Kristus kepada setiap
orang.


Renungkan:
Ingatlah bahwa kematian dan kebangkitan Kristus dalam Perjamuan
Kudus harus menjadi bagian integral dari hidup kita yang harus
kita beritakan kepada semua orang.



Bacaan untuk minggu ke-16 sesudah Pentakosta


Yesaya 35:4-7; Yakobus 2:1-5; Markus 7:31-37; Mazmur 146


Lagu KJ 315

Scripture Union Indonesia © 2017.