Hidup untuk Allah atau diri sendiri?

1Korintus 10:23-11:1
Minggu ke-15 sesudah Pentakosta

Memang banyak daging yang diperjualbelikan di pasar di kota
Korintus adalah daging yang telah dipersembahkan kepada berhala.
Namun, ada juga daging yang tidak dipersembahkan kepada berhala.
Meskipun orang-orang Yahudi yang ada di Korintus mempunyai pasar
sendiri untuk menghindari daging yang telah dipersembahkan kepada
berhala.


Di tengah maraknya orang memilih makanan yang boleh dan tidak boleh
di makan, Paulus memberitakan kabar sukacita yaitu bahwa semua
makanan di dunia ini boleh dimakan termasuk yang telah
dipersembahkan kepada berhala (ayat 26). Namun, Paulus juga
memberitahukan kepada orang-orang di Korintus, kalau ada orang
yang memberitahu bahwa makanan itu telah dipersembahkan kepada
berhala, janganlah memakan makanan itu. Karena itu akan menjadi
batu sandungan bagi orang yang ada di sekitarnya (ayat 28,32).
Paulus mengajak orang Kristen di Korintus, untuk tidak
mementingkan diri sendiri, tetapi melihat kepentingan orang lain
juga. Terlebih lagi Paulus mengajak jemaat Korintus agar dalam
melakukan segala sesuatu bagi kemuliaan Allah, supaya setiap
orang yang berada di sekitarnya, beroleh selamat (ayat 31,32).


Peringatan Paulus ini juga harus mendapatkan perhatian kita, orang-
orang Kristen masa kini. Artinya, ada saat di mana kita melakukan
sesuatu untuk kepentingan kita, tetapi ada pula saat di mana kita
harus mengorbankan kepentingan diri kita untuk kepentingan
bersama dengan sikap penuh hormat. Hidup seperti demikianlah yang
Paulus inginkan dilakukan jemaat Tuhan di Korintus sehingga
menjadi berkat bagi banyak orang. Saat ini, kita tidak di tengah-
tengah beragam agama, dan budaya. Karena itu janganlah hidup
untuk diri sendiri.


Renungkan:
Hendaklah hidup Anda saat ini dan selama-lamanya selalu terarah
hanya demi dan untuk kemuliaan Allah.

Scripture Union Indonesia © 2017.