Bertobat berarti bertindak!
Secara umum, nas yang baru kita baca ini menunjukkan bagaimana
berbagai tokoh berespons terhadap firman, peringatan dan
kebenaran firman Allah. Respons tindakan yang tepat pertama kali
tampak pada tindakan Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis
bangkit dan memberitakan murka Allah (ayat 7, 9) dan menyerukan
pertobatan (ayat 3). Lukas menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis
merupakan penggenapan dari nubuat nabi Yesaya (ayat 4-6). Tetapi
tidak hanya itu, tindakan ini merupakan respons langsung Yohanes
dalam ketaatan akan firman Allah kepadanya (ayat 2). Ketaatan
Yohanes inipun disertai dengan kerendahan hati dan kesadaran
untuk menunjuk kepada Sang Mesias yang akan datang setelah
dirinya, dan mengakui keutamaan-Nya (ayat 15-17). Di lain pihak,
ketaatan Yohanes Pembaptis tidak dikalahkan oleh status raja
Herodes, tetapi berani menegor sang raja, walaupun berakibat
pemenjaraan dirinya (ayat 18-20). Dari tokoh-tokoh lainnya
tampak bagaimana orang banyak (ayat 10-11), para pemungut cukai
(ayat 12-13), dan para prajurit (ayat 14) memberi respons atas
seruan dan peringatan Yohanes Pembaptis kepada mereka untuk
bertobat. Mereka bertanya, apa yang harus mereka lakukan sebagai
respons pertobatan mereka. Jawaban Yohanes yang spesifik
menyentuh apa yang dilakukan mereka di dalam hidup dan pekerjaan
sehari-hari menunjukkan bahwa pertobatan sejati adalah
pertobatan yang memunculkan buah-buah nyata dalam kehidupan
sehari-hari.
Renungkan:
Biarlah komitmen Tahun Baru untuk mengubah diri didasarkan pada
berita Natal yang telah Anda renungkan, dan dijabarkan dalam
tindakan yang nyata dan konkret.