Lukas 2:41-52
Minggu sesudah Natal


Sisi lain dari Inkarnasi Kristus.

Sekali lagi, Yusuf dan Maria masih harus menjalani "proses
pembelajaran" mengenai siapa diri Yesus. Setelah seharian mereka
mencari Yesus akhirnya mereka menemukan Yesus (tiga hari dalam
ayat 46 termasuk hari pertama perjalanan ke luar Yerusalem, hari
kedua kembali ke Yerusalem, hari ketiga mereka sadar bahwa Yesus
tidak ikut pulang). Ia ada di Bait Allah, sedang belajar bersama
para ahli keagamaan (ayat 47-48). Cara belajar-mengajar
keagamaan Yahudi waktu itu memang lebih banyak melalui saling
bertanya dan menjawab. Dari jawaban-jawaban Yesus meskipun
secara tersirat, dapat ditarik kesan bahwa seharusnya Yusuf dan
Maria tahu kalau Yesus akan ada di rumah Bapa-Nya (ayat 49).
Kata-kata-Nya ini menandakan: pertama, bahwa Yesus telah
memiliki kesadaran tentang pentingnya ibadah, bahkan pada usia
semuda ini (walaupun pada usia 12 tahunlah seorang anak Yahudi
memang bersiap-siap menjalani ujian Taurat sebelum diterima
sebagai anggota komunitas keagamaan Yahudi). Hal kedua yang juga
terpenting, kata "Bapa-Ku" menunjukkan kesadaran adanya hubungan
yang khusus antara diri-Nya dengan Sang Bapa. Rata-rata orang
Yahudi yang saleh menggunakan istilah yang lebih hati-hati,
"Bapa kami", walaupun dalam doa pribadi.


Sekali lagi, Maria menyimpan semua ini dalam hatinya dan
merenungkannya (ayat 51, bdk. 2:19, juga 1:66). Dari sisi narasi
Injil, ini jugalah yang diinginkan Lukas agar dilakukan oleh
para pembaca Injil. Merenungkan kembali sejauh mana jati diri
Kristus telah ditampilkan, ditunjukkan. Di sini kita melihat
pertama kali dari sisi diri Kristus sendiri, kedekatan-Nya
dengan Sang Bapa sebagai Sang Anak. Namun, Yesus tetap taat
kepada Yusuf dan Maria, dan ikut pulang ke Nazaret. Rupanya
Yesus juga menunjukkan bahwa tidak mungkin taat kepada Allah
tanpa ketaatan kepada orang tua.


Renungkan:

Syukuri fakta bahwa Kristus sungguh-sungguh menjadi manusia.
Kesediaan Kristus untuk menjalani semua implikasi dari
kemanusiaan-Nya, termasuk keremajaan, merupakan bukti betapa
besar kasih Allah akan dunia ini (Yoh. 3:16).

Scripture Union Indonesia © 2017.