Lukas 2:8-20
Hari Natal 2


Menjadi pemberita karena Natal.

Natal perdana Allah yang low-budget dan tidak glamor ini pun
terus berlanjut. Kembali Allah melakukan sesuatu yang
mengejutkan dan ironis. Berita tentang telah dipenuhinya janji
akbar PL akan kedatangan sang Mesias, yang sebenarnya adalah
sukacita nasional Israel (ayat 10-11), disampaikan kepada para
gembala. Bahkan, kemuliaan Allah pun meliputi mereka pada saat
itu (ayat 9)! Bagi masyarakat Yahudi waktu itu, menjadi gembala
upahan (orang yang menggembalakan ternak hewan milik orang lain)
sebenarnya adalah salah satu pekerjaan terendah. Tanda yang
menjadi pembukti kebenaran berita itu pun unik karena bersifat
sangat biasa; bukan suatu mukjizat, bukan pula tanda kemegahan
dan kebesaran, tetapi sebuah palungan (ayat 12, 16). Barang
inilah yang dipakai Allah untuk menjadi bukti bagi para gembala
akan kebenaran dari berita yang disampaikan sang malaikat
sebelumnya.


Para gembala upahan ini tidak hanya mendapatkan hak istimewa untuk
menjadi saksi kelahiran Tuhan Yesus, tetapi juga mendapatkan
kesempatan untuk menunjukkan teladan yang indah: pertama,
antusiasme mereka dalam memberikan respons terhadap berita para
malaikat (ayat 16). Kedua, mereka menjadi saksi-saksi yang
efektif akan kelahiran Kristus (ayat 17). Ketiga, mereka memuji
serta memuliakan Allah atas semuanya (ayat 20).


Apa yang dilakukan oleh para gembala upahan (baca= rendahan) ini
paralel dengan apa yang dilakukan oleh para malaikat. Mereka pun
memuliakan Allah dan bersaksi tentang damai sejahtera yang
terjadi di antara umat Tuhan (ayat 14), setelah sebelumnya,
salah satu dari malaikat tersebut menjadi pemberita kepada para
gembala (ayat 9). Perbedaan status bukanlah hambatan bagi kita
untuk merayakan kelahiran Kristus.


Renungkan:

Semangat Natal sejati adalah semangat yang berupaya untuk
mengangkat harkat mereka yang secara sosio-ekonomi berada "di
bawah", dan membuat tiap Kristen tidak bisa tidak memuji dan
memuliakan Tuhan serta bersaksi kepada tiap orang di sekitarnya
tentang kabar baik keselamatan dalam Kristus.

Scripture Union Indonesia © 2017.