Hosea 13:1-14:1
Minggu Advent 2


Menyimpang dari Allah, berarti mati!

Allah sendiri mengingatkan Israel, bahwa Dialah yang telah
membawa mereka keluar dari Mesir. Tidak ada juruselamat lain
(ayat 4). Artinya, hanya Allahlah yang memelihara dan yang
memberi mereka makan dan minum. Israel dengan mudah melupakan
segala kebaikan yang telah Tuhan limpahkan atas mereka. Karena
itu, ketika Israel membelakangi Allah, itu tidak hanya berarti
bahwa Israel menolak keselamatan dari Allah, tetapi juga Israel
telah memutuskan hubungan kasih dengan Sang Sumber kehidupan.
Akibatnya, murka Allah menimpa mereka. Bahkan, akibat dari sikap
Israel itu, Allah tidak akan membebaskan Israel dari maut.
Israel tidak mengurangi kuantitas dan kualitas kejahatan mereka,
justru sikap Israel makin bertambah-tambah penyimpangannya
terhadap perjanjian kasih dengan Allah. Mereka harus mengalami
maut yang datang dari Allah. Allah sendiri tidak akan
menyelamatkan Israel (ayat 14). Apakah Allah telah kehabisan
kesabaran? Tidak! Allah memutuskan tindakan ini justru karena
terlalu sabar. Juga, tindakan Allah ini diambil karena ketololan
dan kebodohan Israel sendiri. Artinya, Israel sendiri yang telah
memutuskan hubungan kasih Allah dengan Israel.


Kehidupan yang didasarkan pada kasih Allah, Sang Sumber Kehidupan,
hanya akan terjalin kembali apabila Allah sendiri berinisiatif
penuh untuk memulihkan hubungan-Nya dengan umat. Pemulihan
hubungan itu telah sering Allah lakukan, tetapi Israel terus
menerus menolak Allah.


Bila kita belajar dari sikap Israel terhadap Allah, maka kita pun
harus dengan penuh kesadaran mengakui bahwa kita tidak lebih
baik daripada umat Israel. Sebab seandainya ada seorang saja di
bumi ini yang betul-betul setia kepada Allah, maka Allah tidak
perlu berinisiatif melalui Yesus Kristus, datang ke dunia.
Tetapi, karena satu orang saja tidak ditemukan, maka damai Natal
itu harus datang ke dunia, berada di antara kita, dan memulihkan
kembali relasi manusia dengan Allah.


Renungkan:

Manusia sudah dihukum sekaligus diselamatkan dalam Natal, salib
dan kebangkitan Yesus.

Scripture Union Indonesia © 2017.