Hosea 11
Minggu Advent 2


Iman padang gurun.

Ayat-ayat 1,3,4 tidak hanya secara jelas kembali menggambarkan
peristiwa keluaran dari Mesir tetapi juga menggambarkan
kebahagiaan umat ketika mereka masih di padang gurun. Hosea
memang memandang bahwa masa keemasan relasi antara umat dengan
Allah adalah ketika mereka berada bersama Allah di padang gurun.
Di sana mereka tidak tergoda untuk menyembah dewa atau ilah
manapun. Inilah yang disebut iman padang gurun. Akan tetapi,
kalau Hosea menekankan hal ini tidak berarti bahwa Hosea
menganggap Allah Israel hanyalah Allah padang gurun. Justru
dengan penekanan tersebut, Hosea bermaksud agar Israel tetap
memelihara relasi yang ideal dengan Allah ketika di padang gurun
itu, meskipun mereka sudah menetap di Kanaan. Sayangnya, Israel
berubah total ketika mereka mulai mendiami tanah Kanaan (ayat
2,7).Kasih Allah kepada Israel tidak pernah berhenti. Kecaman
dan penghukuman yang ditimpakan kepada Israel adalah juga bagian
dari perjalanan kasih Allah kepada Israel. Allah tidak sama
dengan manusia yang suka menghajar sesamanya dengan dendam yang
tidak pernah berkesudahan (ayat 8-11). Karena kasih-Nya, Allah
menahan murkanya, dan menggantikannya dengan menyelamatkan. Hal
itulah yang dinyatakan dengan kata-kata, "Hati-Ku berbalik dalam
diri-Ku (ayat 8)." Allah berubah pikiran, dari keinginan untuk
menghukum kepada keinginan untuk menyelamatkan. Keadaan manusia
pada umumnya suka memberontak dan terus memberontak, dan
karenanya patut menerima penghukuman Allah. Tetapi karena kasih-
Nya kepada dunia, Ia mengutus Anak-Nya sebagai Juruselamat dunia
(bdk. Yoh. 3:16), sehingga dunia mengalami pengampunan Allah.
Karena itu manusia hanya hidup oleh pengampunan Allah. Tanpa
pengampunan Allah, manusia pasti binasa. Kebinasaan yang
dimaksud tidak hanya dalam pengertian kematian kekal pada masa
yang akan datang, melainkan juga binasa dalam arti relasi yang
tidak sejahtera dengan sesama dan lingkungan di dunia kini dan
di sini.


Renungkan:

Kristus yang datang dalam Natal itu telah menempatkan dasar
pengampunan yang kokoh dan abadi.

Scripture Union Indonesia © 2017.