Bangsa Israel berselingkuh.
Pasal ini merupakan biografi Hosea yang menggambarkan tentang
perselingkuhan (persundalan) Israel (ayat 2). Perintah untuk
mengawini perempuan sundal (ayat 2) dan tindakan Hosea mengawini
Gomer, serta kelahiran anak-anaknya (ayat 3-6, 8-9) merupakan
gambaran yang mengungkapkan sikap dan rencana Allah terhadap
umat-Nya Israel. Perempuan sundal merupakan gambaran tentang
sikap Israel yang telah menyimpang dari Allah. Kata ‘sundal’
menggambarkan penyimpangan yang meliputi seluruh aspek
kehidupan. Itulah sebabnya Hosea juga mengungkapkan hal itu
dengan ungkapan yang lebih signifikan lagi, yaitu bahwa roh
perzinahan telah menyesatkan Israel (bdk. 4:12, 5:4).Nama anak-
anak Hosea seperti Yizreel (ayat 4), Lo-Ruhama: tidak dikasihi
(terjemahan lain, ayat 6), dan Lo-Ami" bukan umat-Ku (ayat 9),
merupakan nama-nama yang menggambarkan penolakan Allah terhadap
umat Israel, khususnya Israel Utara. Bahkan Allah tidak akan
mengampuni mereka lagi (ayat 6). Terjemahan yang lebih cocok
dari kalimat, ‘tidak mengampuni lagi’ adalah ‘seluruh kasih-Ku
akan kuambil dari mereka’.
Jika ditimbang dari perselingkuhan Israel, memang Israel tidak lagi
pantas diampuni. Tetapi akhirnya pengampunan dan penyelamatan
itu datang juga kepada Israel dan Yehuda (ayat 10-12). Kabar
baik itu diungkapkan juga melalui perubahan nama anak-anak
Hosea. Lo-Ruhama menjadi Ruhama (yang dikasihi), dan Lo-Ami
menjadi Ami (umat-Ku).
Renungkan:
Seluruh umat manusia juga pantas dihukum karena dosa-dosanya,
tetapi karena kasih Allah, keselamatan itu telah datang ke dunia
melalui Yesus Kristus. Karena itu hiduplah dalam kasih-Nya.