Dalam tangan Tuhan.
Tidak bisa kita sangkali bahwa pengulangan seruan pemazmur
seperti "dengarkan doaku", "berikan telinga kepada
permohonanku", dan "jawablah aku", memberikan kesan bahwa
pemazmur "melemparkan" dirinya sepenuhnya ke dalam tangan Allah
yang dipercayainya murah hati. Dua sifat Allah dimunculkan di
sini (ayat 1): kesetiaan dan keadilan. Keyakinan pemazmur
dilandaskan atas pengenalannya sendiri akan Allah yang telah
hadir dalam sejarah bangsanya.Di tengah-tengah krisis yang
dialaminya, pemazmur mengakui keberdosaannya (ayat 2). Namun, ia
juga tidak menghindar dari Allah, tetapi justru Ia memerlukan
Allah karena musuh-musuhnya sudah dekat mengancam jiwanya (ayat
3-6). Gambaran yang dipakai di sini sangat kelam. Pemazmur
menunjukkan bahwa secara psikologis dan spiritual ia telah
hancur (ayat 3), mirip seperti orang yang telah lama meninggal.
Krisisnya makin menjadi-jadi ketika ia mengingat akan pekerjaan
Allah dalam sejarah (ayat 5-6). Ia juga mengharapkan hadirnya
titik cerah dalam situasi yang dihadapinya. Ia seperti tanah
yang tandus, putus asa menantikan Tuhan.
Pemazmur terus berteriak kepada Allah, ia mengharapkan respons Allah
segera. Ia memerlukan jaminan dari Allah sendiri, seakan-akan ia
akan segera musnah jikalau tidak mendapatkan keselamatan dari
Tuhan. Namun, sekali lagi, pemazmur tetap memahami bahwa
kehendak Allah lebih dari segala sesuatu. Ia memang ingin keluar
dari krisis, tetapi ia tetap ingin agar Allah sendiri yang
menuntunnya melewati hari-hari yang sukar. Mazmur ini ditutup
dengan seruan agar dirinya dihidupkan kembali (ayat 11).
Penghidupan kembali ini bukanlah sekadar penghidupan fisik,
tetapi secara mental, psikologis, dan spiritual. Ia perlu
mendapatkan kesegaran dan kekuatan baru untuk hidup. Menarik
sekali, karena sekali lagi kita diperhadapkan pada satu cerminan
bahwa keadilan harus ditegakkan dan yang bersalah harus dihukum.
Renungkan:
Anda tidak bisa mengendalikan hidup Anda dan kesulitan-kesulitan
yang menimpa Anda. Jadilah hamba yang rendah hati, bersedia
masuk dalam pelukan Tuhan yang tenteram.