Satu jam saja!
Babel adalah kata sandi/simbol yang cukup umum digunakan oleh
orang Kristen abad pertama Masehi bagi kota Roma, ibukota
kekaisaran Romawi (bdk. 1Pet. 5:13). Kota ini adalah simbol dari
puncak keagungan dan kecemerlangan dari kekuasaan peradaban
Romawi, dan kemewahan serta keberkilauan kekayaannya. Penting
untuk dimengerti bahwa nas ini bukan nubuat spesifik tentang
kejatuhan Roma, tetapi tentang runtuhnya puncak dari kebejadan
moral, kejahatan, serta kesombongan dunia yang menghujat, yang
terutama tampak bagi zaman Yohanes melalui kota Roma.
Karena dosa-dosanya tersebut, Babel/Roma akan dihukum (ayat 3,5-
8, 13b). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari
penghukuman ini. Pertama, tindakan penghukuman itu adalah
kehendak Allah sendiri dan pasti terjadi. Seruan pembalasan pada
ayat 6-7 datang dari sorga (ayat 4a), bukan dari pihak lain.
Kedua, penghukuman ini menimbulkan ratapan dan ketakutan bagi
mereka yang dekat dengan dan diuntungkan oleh kontaknya dengan
Babel (ayat 9-10,11,14,15,17-19a), dan mendatangkan sukacita
atas sorga dan orang-orang kudus (ayat 20). Ketiga, dan ini yang
terpenting, semua keagungan dan kekuatan kota yang dahsyat itu
dihancurkan Allah hanya "satu jam saja" (ayat 10,16,19).
Singkatnya penghancuran ini juga menunjukkan bahwa hanya Allah
saja yang sungguh-sungguh "kuat" (ayat 8), bukan kuasa duniawi
manapun.
Ada sebuah peringatan sekaligus janji di sini. Kristen yang sezaman
dengan Yohanes (juga kita) diperingatkan untuk tidak ikut
mengambil bagian dalam dosa dan kekejian zaman dalam mana ia
hidup (ayat 4). Ikut berdosa hanya berarti penghukuman-
penghancuran, dan dukacita. Janji Allah bagi mereka yang setia
dan tidak mengambil bagian adalah bahwa mereka akan berbahagia
ketika Allah menunjukkan kepenuhan kekuasaan dan keadilan-Nya.
Renungkan:
Sedihkah Anda jika segala fasilitas dan kemewahan yang
mempermudah hidup Anda selama ini tiba-tiba hilang? Kristen
memang harus tinggal di tengah-tengah dunia sebagai saksi,
tetapi ia tidak boleh menjadi tergantung pada dunianya, apalagi
mengikuti segala dosa-dosa zamannya yang amoral, materialistis,
dan korup.