Gereja Tuhan, tetaplah waspada!
Wahyu 17 secara terbuka menerangkan tentang suatu keadaan yang
menjurus kepada penghukuman atas musuh-musuh Allah. Jelas
dikatakan bahwa Babel, yang digambarkan dengan ‘pelacur’ adalah
sebuah kerajaan—yang memiliki kekuasaan—yang telah berhasil
menggabungkan kekuatan ekonomi-politik-kebudayaan dan agama,
dalam sistem masyarakatnya akan hancur (ayat 1 6). Kehancuran
ini merupakan wujud dari kemurkaan Allah terhadap sikap mereka
yang tidak setia kepada Allah dan mengandalkan kekuatan yang
menghujat Allah. Kekuatan tersebut digambarkan dengan ‘binatang’
yang mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk sebagai lambang
kewibawaan dan kekuatannya, dan yang pernah ada, tidak ada, lalu
muncul kembali (ayat 8). Kemunculannya yang kemudian ini bahkan
dikatakan dengan kekuatan penuh, seolah menjanjikan kedamaian,
tetapi itu hanya kedok, sebab maksud mereka sebenarnya adalah
berperang melawan Anak Domba Allah. Upaya untuk menghancurkan
takhta Anak Domba Allah, dilakukan dengan terlebih dahulu
menghancurkan para pengikut-Nya, yaitu gereja sebagai
persekutuan orang percaya. Bila kita menemukan perseteruan yang
tiada henti dalam persekutuan orang percaya, kejatuhan para
pemimpin Kristen dalam zinah dan serakah, penindasan orang
percaya dengan alasan agama, waspadalah, sebab Iblis sedang
menancapkan pengaruh jahat dan kejinya di tengah-tengah
kehidupan gereja Tuhan masa kini.
Tidak sedikit di antara kita, orang Kristen yang terlibat dalam
permainan cantik Iblis. Biasanya yang dijadikan ‘bola’ dalam
permainan itu adalah kekuasaan, harta, harga diri karena hal-hal
tersebut yang ‘dikejar’ manusia. Karena itu kita sebagai gereja
Tuhan masa kini teruslah berpegang pada kebenaran Kristus, sebab
tidak ada kuasa yang mampu mengalahkan-Nya apalagi menurunkan-
Nya dari takhta Raja di atas segala raja.
Renungkan:
Hanya orang yang tercatat sebagai milik Kristus yang akan luput
dari bahaya tersebut karena Yesus Kristus bertindak sebagai
Perisai, dan ada bersama-sama dengan dia.