Wahyu 14:1-5
Minggu Ke-24 sesudah Pentakosta


Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya.

Sekarang suasana penglihatan berganti. Anak Domba berdiri di
bukit Sion alias Kota Allah, bersama-sama dengan 144.000 orang
yang bertuliskan nama-Nya dan nama Sang Bapa di dahi mereka.
Orang-orang ini melambangkan Gereja yang menang setelah
perjuangan dahsyat menghadapi sang naga dan kaki tangannya.
Sebagian di antara mereka tentu terbunuh sebagai martir karena
menolak menyembah sang binatang dan menerima tandanya. Mereka
tetap setia kepada Anak Domba, Tuhannya, yang telah menebus
mereka menjadi kurban sulung. Mereka adalah milik Allah dan Anak
Domba-Nya untuk selama-lamanya. Merekalah orang-orang yang
dikaruniai-Nya keselamatan dan kemuliaan sorgawi, orang-orang
yang tidak berkompromi dengan ketidakbermoralan dunia. Merekalah
pengikut setia Kristus, dan menjalani kehidupan yang dipimpin
oleh-Nya. Tak heran, mulut mereka bersih dari dusta, bahkan
mereka dipandang tidak bercela. Mereka digambarkan murni sama
seperti perawan, tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-
perempuan. Secara harafiah barangkali mengacu pada orang-orang
yang mempertahankan dirinya dari daya pikat para pelacur.
Sementara yang lainnya, yang tidak ditebus dan tetap hidup dalam
perseteruan dengan Allah serta menjadi pengikut dan penyembah
sang binatang, hanya akan mengalami murka-Nya yang dahsyat.


Gereja yang menang menerima dan menyanyikan nyanyian baru, yakni
nyanyian kemenangan yang sarat dengan syukur yang memegahkan
Allah yang berkenan menganugerahkan kemenangan akbar kepada
mereka dalam peperangan dahsyat melawan musuh-musuh mereka yang
bermaksud memalingkan kesetiaan mereka.


Gereja yang di sorga adalah Gereja yang menang. Kemenangan itu
diraih melalui perjuangan panjang menghadapi dosa, keduniawian,
dan Iblis.


Renungkan:

Kadang-kadang perjuangan itu menuntut pengurbanan nyawa mereka.
Tapi karena Sang Bapa dan Anak Domba menaungi mereka, mereka
dapat tetap setia sampai akhir dan disempurnakan dalam kemuliaan
yang kekal.

Scripture Union Indonesia © 2017.