Yesus mengangkat harkat perempuan.

Yohanes 4:1-14
Tahun Baru

Dalam berbagai masyarakat, kaum perempuan sering tidak mendapatkan
perhatian atau perlakuan yang baik. Tidak jarang mereka
direndahkan bahkan dilecehkan. Mereka kerap kali tidak
diperlakukan sebagai manusia, melainkan dianggap sebagai benda
yang tidak memiliki hak dan martabat. Bagaimana perlakuan Tuhan
Yesus terhadap perempuan?


Pada narasi sebelumnya rasul Yohanes memperhatikan secara khusus kaum
laki-laki. Namun, ia tidak mengabaikan kaum perempuan. Sekarang
secara khusus Yohanes menceritakan tentang seorang perempuan.
Siapakah dia? Mari kita berkenalan dengannya. Tidak diberitahu
kepada kita siapa namanya. Daerah asalnya kelihatan lebih penting
ketimbang nama pribadinya. Ia adalah seorang perempuan dari
Samaria (ayat 7,9). Kombinasi perempuan dengan Samaria merupakan
dua hal yang paling tidak disukai orang Yahudi (ayat 9).
Masyarakat di mana ia tinggal juga terlihat tidak menyukainya.
Biasanya kaum perempuan mengambil air pada pagi hari atau sore
hari secara bersama-sama. Perempuan ini mengambil air sendirian
untuk menghindari orang lain (ayat 6). Mengapa? Kehidupan
moralnya, tidak seperti Nikodemus, rendah sekali. Ia sekarang
hidup bersama dengan seorang laki-laki tanpa nikah (ayat 18).
Sebagai perempuan yang berasal dari Samaria ia tidak disukai orang
Yahudi. Sebagai perempuan dengan moral yang rendah ia tidak
disukai masyarakatnya sendiri. Jika demikian siapa yang
menerimanya? Tuhan Yesus!


Tuhan Yesus dengan sengaja melintasi daerah Samaria untuk menemui
perempuan yang sesungguhnya membutuhkan air hidup lebih dari air
untuk kelangsungan hidup jasmaninya (ayat 4,7). Tuhan Yesus
mengambil inisiatif membuka pembicaraan (ayat 8). Meski awalnya
perempuan itu tidak memahami arti air hidup yang Yesus tawarkan
kepadanya (ayat 10), dengan sabar Tuhan Yesus membimbingnya tiba
pada pengertian seperti yang Tuhan maksudkan (ayat 14).


Renungkan: Tuhan Yesus memperlakukan perempuan dengan baik dan mengangkat
derajat dan martabatnya. Ia tidak memberikan perlakuan yang
berbeda antara laki-laki dan perempuan. Mengapa kita masih
memperlakukan perempuan seperti sebuah benda?

Scripture Union Indonesia © 2017.