Elia terpana. Janda yang sangat dihormatinya -yang juga telah memberinya tempat berteduh dan makan selama ini- menuduhnya. Dalam kekalutan karena kematian anaknya, janda di Sarfat itu berkata kepada sang nabi, "Apakah maksudmu datang ke mari, ya abdi Allah? Singgahkah engkau kepadaku untuk mengingatkan kesalahanku dan untuk menyebabkan anakku mati?" (18).
Perkataan janda itu tampaknya mengguncang...
Namanya Obaja. Artinya hamba Allah, sama seperti nama Abdullah dalam bahasa Arab. Yang menarik untuk diperhatikan, Obaja, yang namanya berarti hamba Allah ini, adalah pejabat negara. Dia adalah kepala istana pemerintahan Raja Ahab yang terkenal korup.
Namun demikian, penulis mencatat: "Obaja itu seorang yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan. Karena pada waktu Izebel melenyapkan nabi-nabi...
"Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?" (17), demikianlah kata-kata yang keluar dari Ahab ketika bertemu Elia. Di mata Ahab, Elialah biang keladi dari kekeringan yang melanda Israel. Agaknya, Ahab sudah lupa bahwa Elia hanyalah seorang nabi. Nabi bertugas sebagai juru bicara Allah. Nabi yang tidak mau menyampaikan pesan Allah tentu bukan nabi sejati.
Pernyatan Elia mengenai Ahab memperlihatkan...