Akhirnya Paulus menyimpulkan kondisi manusia berdosa dan menunjukkan bahwa baik orang Yahudi maupun orang nonYahudi, mereka berada bersama-sama di bawah kuasa dosa (ayat 9) dan dalam keadaan terhukum (ayat 19).
Paulus mengutip beberapa bagian Perjanjian Lama yang merefleksikan pengakuan para orang suci Perjanjian Lama akan keberdosaan manusia. Pertama, orientasi orang berdosa...
Kesimpulan Paulus akan hakikat keberdosaan manusia ditegaskan ulang dalam pernyataan, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah" (ayat 23). Kenyataan ini menunjukkan bahwa tidak mungkin seseorang membenarkan dirinya sendiri dengan upaya menaati Taurat (ayat 20).
Namun, sejak Perjanjian Lama telah disaksikan bahwa kebenaran Allah itu dinyatakan bukan...
Untuk memperkuat argumentasinya bahwa baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi, keduanya dibenarkan bukan melalui melakukan Taurat melainkan melalui percaya saja, Paulus mengutip contoh nenek moyang pertama orang Yahudi, Abraham.
Catatan Taurat sendiri menegaskan bahwa Abraham dibenarkan oleh Tuhan bukan karena melakukan Taurat melainkan karena percaya (ayat 3; Kej. 15:6)....