Untuk memberikan model bagi Israel era pascapembuangan, Asa dilukiskan sebagai raja pemenang dalam dua peperangan dahsyat. Perang pertamanya adalah melawan dosa penyembahan berhala. Penyembahan berhala adalah dosa yang sangat banyak disoroti PL sejak zaman Musa sampai para nabi, sebab sifatnya yang menyingkirkan Allah dari posisi dan hak-Nya sebagai yang utama dan objek penyembahan dan mengganti-Nya...
Perang pertama, perang rohani yang Asa menangkan dalam catatan sebelum ini, dilakukannya pada waktu ia masih muda. Logis bahwa pembaruan yang dilakukannya masih terbatas dan belum menyeluruh mencapai seluruh wilayah kerajaannya. Baru sesudah ia memerintah selama lima belas tahun (ayat 10), Asa melanjutkan gebrakan pertamanya. Gerakan pembaruan itu tidak semata lahir dari dorongan Asa untuk mengungkapkan...
Kembali Yehuda menghadapi ancaman dari Israel di bawah pimpinan raja Baesa (ayat 1). Strategi pertama Baesa adalah memblokade Yehuda dengan memperkuat Rama yang terletak sekitar 15 km sebelah utara Yerusalem. Tujuannya mungkin ingin mencegah perdagangan dan perjalanan umat yang ingin berziarah ke Yerusalem. Karena bukan termasuk teritorial Yehuda, Asa merasa tidak mampu untuk membuyarkan blokade...
Bagian ini kini memaparkan langkah-langkah Yosafat yang meningkatkan mutu pembaruan yang telah dimulai para pendahulunya. Pertama-tama, ia berkonsentrasi pada konsolidasi kehidupan sosial-ekonomi-politik Yehuda. Hal itu dilakukannya dengan menempatkan tentara di kota-kota berbenteng, pasukan-pasukan pelindung (garnisun) di seluruh wilayah Yehuda, termasuk di Efraim, yaitu wilayah Israel yang telah...
Karena tidak taat terhadap Taurat Tuhan, umat harus menjalani penghukuman dan dibuang ke Babel. Di sana mereka menyadari getirnya kehidupan tanpa Taurat (ayat 6). Kesadaran itu menuntun pemazmur untuk melihat bahwa kebahagiaan yang sempurna hanya diperoleh dari kehidupan yang taat kepada Taurat Tuhan (ayat 1,2)Mengapa Taurat menjadi sumber kebahagiaan? Sebab Taurat dan ketetapan Tuhan merupakan...
Jika Tuhan tidak menganugerahkan Taurat-Nya, maka manusia akan selamanya berjalan dalam dusta dan kejahatan (ayat 29). Pemazmur sungguh menyadari kebenaran ini, dan mengakui bahwa tanpa pertolongan Tuhan, dan tanpa Roh Tuhan, ia tidak dapat memandang, memahami dan menjalankan Taurat Tuhan. Baginya Taurat adalah karunia Allah (ayat 29) karena diilhamkan oleh kebenaran Allah, bukan kebenaran manusia,...
Pemazmur masih terus mengumandangkan keyakinannya yang mendalam pada Taurat Tuhan. Keyakinannya pada Taurat tidak hanya tiba pada kerinduan untuk mengerti dan memelihara, tetapi juga kerinduan untuk memeliharanya dengan segenap hati (ayat 33,34). Hati yang dimaksudkan di sini bukan liver, tetapi pusat hidup yang mengendalikan seluruh gerak dan tingkah laku manusia, sehingga bisa juga berarti akal...