Mengeluh, mencurahkan gejolak hati saat mengalami kesulitan
hidup (pasal 74), adalah wajar. Memuji Tuhan, bersaksi tentang
kebesaran-Nya dalam situasi hidup sulit yang sama, wajarkah?
Bila Anda menjawab tidak, bersiaplah untuk berubah sesudah
merenungkan Mazmur ini!
Situasi dan kondisi boleh sama sukar dan muskil, namun orang beriman bisa maju lebih...
Apakah yang layak Allah terima dari umat tebusan-Nya? Bukan saja
iman dan harap, tetapi juga hormat, syukur, dan pujian. Lebih
daripada itu, Allah patut menerima diri kita seutuhnya, kita
adalah milik yang sudah ditebus-Nya.
Selangkah lebih maju lagi dari pasal 75, Mazmur ini kini melukiskan pengalaman umat Allah. Penyelamatan bukan lagi janji melainkan ...
Ada seorang janda miskin yang telah lama menderita kanker.
Selama sakit, ia selalu berseru kepada Tuhan. Berbagai upaya
telah ditempuh, termasuk didoakan oleh hamba Tuhan yang
mempunyai karunia penyembuhan. Namun, ibu ini tak kunjung
sembuh. Bagaimanapun iman ibu ini tak sampai sirna, ia tetap
percaya Tuhan mengasihi lepas dari disembuhkan atau tidak.
PeMazmur...
Budaya bangsa kita adalah budaya bercerita. Masih teringat oleh
saya kebiasaan kakek saya mendongeng yang intinya masih berkesan
hingga sekarang. Dalam kebiasaan bercerita itu, bukan saja
kisah-kisah binatang yang mengandung pelajaran perlu kita
sampaikan, kisah-kisah nyata kehidupan keluarga pun layak
mendapat tempat! Kisah nyata sejujurnya harus berani kita
...
Perjalanan Israel sebagai umat Tuhan dan bersama Tuhan, tertenun
dan teranyam dari benang-benang pengalaman yang kaya, sarat dan
padat dengan nilai-nilai. Dinamika kehidupan terjalin dari
cerita sukses dan gagal, tertawa dan menangis, pengkhianatan
dan kesetiaan, jatuh dan bangun, saat menyenangkan dan saat
menegangkan, jalan lebar menyenangkan dan jalan penuh
...
Biasanya doa yang dinaikkan kepada Tuhan tertata dalam kata-kata
indah, penuh syukur dan puji kepada-Nya. Jeritan, keluh kesah,
protes kita anggap tidak layak. Nuansa doa adalah kesejukan,
ketentraman, dan kedamaian. Dalam teks ini kita bertemu doa yang
sangat manusiawi, jujur, dan tidak munafik. PeMazmur berbicara
apa adanya, semua yang mengganjal dituangkan tuntas.
Bait...
Kehancuran tidak menggoda peMazmur untuk memalingkan wajah dari
Allah dan mencari sumber pertolongan yang lain. Belajar dari
sejarah Israel, peMazmur mempergunakan metafora tentang Allah
untuk melukiskan kepastian jaminan penyertaan-Nya.
Mazmur ini bisa dibagi tiga bagian, masing-masing ditutup dengan permohonan yang sama, "pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu...