Mengapa kita mengampuni?" Pertanyaan yang sangat penting ini sering kita abaikan. Kita salah kaprah dan menyamakan mengampuni dengan memaklumi. Apalagi untuk urusan yang kita anggap remeh. Di kesempatan lain, mungkin kita "mengampuni" karena terpaksa. Karena tak bisa bertindak lain, ya "ampuni" saja, dalam arti tak usah diingat-ingat lagi. Namun di sisi lain kita harus mengakui ketidakmampuan kita...
Sejak dulu, definisi dan peran seks diselewengkan. Seks bukan lagi ekspresi jasmani dari kasih suami dengan istrinya, tetapi turun derajat ke berbagai bentuk yang menghina natur manusia sebagai gambar Allah, mulai dari aktivitas rekreasi penuh hawa nafsu di luar lembaga pernikahan, tanda dominasi kekuasaan, bahkan diperjualbelikan. Kondisi ini kian parah karena multimedia menyebarluaskan persepsi...
Dalam dunia perwayangan, Kresna adalah titisan dewa Wisnu yang terlibat dalam perseteruan antara dua bersaudara keluarga Pandawa dan Kurawa. Untuk menghindari peperangan antar saudara, Kresna mewakili kaum Pandawa untuk meminta balik harta dan takhta mereka yang diambil melalui tipu daya oleh kaum Kurawa. Saat Kurawa menolak, Kresna pun angkara murka. Sosok manusianya lenyap, menjadi raksasa yang...
Apa itu kaya? Menurut kamus, kaya itu "mempunyai banyak harta". Kalau dulu kekayaan ditandai dengan jumlah hewan ternak dan perhiasan emas yang dimiliki, kini orang lebih mengapresiasi saldo rekening pribadi yang jumlahnya sembilan digit ke atas dan berbagai gadget tercanggih. Mungkinkah orang seperti itu masuk ke dalam Kerajaan Allah (atau, dalam istilah khas Matius, "Kerajaan Sorga)?
Nas...
Orang tua yang punya anak lebih dari satu anak tahu situasi ini: salah satu anak protes dan menilai sang orangtua tidak adil karena merasa saudaranya menerima "lebih" dari apa yang dia terima. Entah "lebih" itu dipahami dalam arti lebih banyak, lebih bundar, lebih baru, dst. Motivasinya pun beragam. Bisa saja si anak sebenarnya merasa bosan, butuh perhatian, atau iri. Namun bisa juga si anak memang...
Berapa banyak dari kita yang dulu waktu kecil bercita-cita menjadi pelayan? Bukan 'pelayan' dalam arti hamba Tuhan atau pejabat pemerintahan, yang memahami diri harus 'melayani' orang lain, tetapi tetap menempati strata sosial yang lumayan tinggi. Mestinya tidak ada dari kita yang pernah bercita-cita mengantar pesanan, membersihkan kotoran, dll. Pekerjaan seperti ini tak bergengsi, penghasilannya...
Bisa dikatakan, zaman ini adalah zaman pencitraan sebab yang terpenting dari seorang tokoh bukan lagi apa yang sebenarnya dia kerjakan, tetapi bagaimana persepsi orang lain tentang apa yang dia kerjakan. Seseorang bisa saja sejatinya raja tega kelas paus, tetapi jika ia berhasil membangun persepsi bahwa dirinya dermawan, biarpun semua kebaikan itu formalitas belaka, tetapi efeknya bisa menutupi...