15Nov2018
Masih Suka Menyalahkan yang Lain?
Maleakhi 2:17–3:5
Minggu ke-25 sesudah Pentakosta
Sifat manusia memang mudah untuk menyalahkan orang lain. Kita tentu ingat saat Adam jatuh ke dalam dosa. Ketika dihakimi Allah; Adam malah menyalahkan Hawa. Waktu Allah bertanya, Hawa menyalahkan iblis. Manusia senang menganggap diri benar sembari menyalahkan orang lain. Bahkan, saat menghadapi masalah besar, kita mungkin dengan lancang menyalahkan Allah. Kita berani menuding-Nya tidak mengasihi, tidak...
Eunike Trikayasuddhi
16Nov2018
Pemberian Kepada Allah
Maleakhi 3:6-12
Minggu ke-25 sesudah Pentakosta
Percakapan tentang uang adalah sesuatu yang sensitif. Namun, kita perlu melihat persoalan keuangan dari dua segi. Pertama, aspek kewajiban. Kedua, ucapan syukur kepada Allah melalui pemberian kita kepada-Nya. Dalam Perjanjian Lama, persepuluhan diperuntukkan untuk mendanai seluruh pekerjaan di Bait Allah. Dalam Alkitab, istilah persepuluhan pertama kali muncul ketika Abraham memberikan sepersepuluh...
Eunike Trikayasuddhi
17Nov2018
Apa Gunanya Menghormati Allah?
Maleakhi 3:13-18
Minggu ke-25 sesudah Pentakosta
Pada masa Maleakhi, bangsa Israel mengalami kebingungan. Sepertinya, mereka menilai tidak ada perbedaan antara orang benar dan fasik. Antara orang beribadah dan yang tidak beribadah kepada Tuhan, nyaris sama saja. Apa respons Allah mendengar ucapan mereka? ”Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah... Bicaramu kurang ajar tentang Aku…” (13). Kenyataannya, kita memang menjumpai banyak orang fasik hidup...
Eunike Trikayasuddhi
18Nov2018
Malapetaka atau Sukacita?
Maleakhi 4:1-6
Minggu ke-26 sesudah Pentakosta
Alkitab menegaskan bahwa hari Tuhan itu pasti datang tanpa pembatalan. Hanya saja, tidak seorang pun mengetahui kapan saatnya tiba. Jadi, tidak perlu ada lagi keraguan tentang ini. Nas Alkitab hari ini mengatakan, kedatangan-Nya akan didahului oleh pengutusan Nabi Elia (5). Dari perspektif Israel, itu dipahami sebagai cara Tuhan untuk mempersiapkan umat-Nya. Dia menyediakan waktu agar orang-orang percaya...
Eunike Trikayasuddhi
19Nov2018
Berubahlah Jika Ditegur
Keluaran 10:1-20
Minggu ke-26 sesudah Pentakosta
Wabah belalang merupakan sebuah ancaman di banyak tempat. Atas kehendak Tuhan, angin timur melintasi Mesir dan mendatangkan belalang. Jumlahnya tak terbilang hingga dicatat sampai menutupi tanah. Belalang sebanyak itu belum pernah ada sebelumnya dan tidak akan ada lagi sesudahnya (14). Belalang itu memenuhi rumah semua orang Mesir (6), tetapi tidak menghampiri tanah Gosyen. Mereka memakan habis sisa-sisa...
Eunike Trikayasuddhi
20Nov2018
Kegelapan Hati
Keluaran 10:21-29
Minggu ke-26 sesudah Pentakosta
Gelap meliputi tanah Mesir. Orang-orang hanya dapat meraba dalam kegelapan itu (21). Beberapa ilmuwan modern berpendapat, kegelapan yang terjadi saat itu disebabkan oleh ”hamsin”. Hamsin adalah badai pasir besar dengan hembusan angin panas dan kering yang memenuhi udara. Pasir dan debunya tebal sehingga sinar matahari pun tidak bisa tembus. Situasi seperti itu tentu saja sangat menyiksa badan. Kegelapan...
Eunike Trikayasuddhi
21Nov2018
Tuhan Menyelesaikan Penderitaan
Keluaran 11:1-10
Minggu ke-26 sesudah Pentakosta
Penderitaan yang dialami oleh bangsa Mesir karena tulah belum selesai. Masih ada satu lagi tulah yang akan mereka hadapi yang akan membuat mereka mengusir Musa dan orang Israel dari tanah Mesir (1). Akan tetapi sebelum tulah terakhir dijatuhkan, Tuhan membuat orang Mesir bermurah hati dengan memberikan emas dan perak kepada mereka yang memintanya (2-3). Tulah yang terakhir ini akan memberikan penderitaan...
Eunike Trikayasuddhi
Scripture Union Indonesia © 2017.