Sekali lagi Yesaya menampilkan ironi dalam beritanya. Yaitu, manusia mengelu-elukan kayu yang mereka jadikan dewa, serta berdoa kepadanya (20; lihat 42:17; 44:9-20). Tuhan bukanlah dewa yang butuh penghargaan sehingga harus diarak dan Tuhan bukan juga dewa yang tidak mampu menyelamatkan bangsanya. Tuhan adalah Allah yang telah ada sejak zaman purbakala. Ia adalah Allah yang setia. Setia pada janji...
Apa bedanya dewa-dewa Babel dengan Allah Israel? Bel dan Nebo yang dulu diarak-arak di atas kereta kencana secara megah untuk disembah para pengikutnya, klini dimuat di atas binatang untuk diselamatkan (1-2). Ini gambaran Babel yang dikalahkan dan dijarah sehingga penduduknya mengungsi. Dalam pengungsian itu, mereka mengungsikan dewa-dewa sesembahannya. Sungguh ironis, dewa-dewa yang disembah karena...
Kebajikan Tuhan dinyatakan kepada anak-anak-Nya dengan cara berbeda-beda. Bisa dengan cara pertolongan yang nyata, berkat yang melimpah, dst. Bisa juga dengan cara yang lebih tidak terlihat, seperti berkat yang tersembunyi dari sebuah masalah. Lewat penderitaan, orang bertekun mencari Tuhan, dan bersandar kepada-Nya.
Pemazmur mengakui telah mengalami kebajikan Tuhan (65) melalui pengalamannya...
Di pasal 46, dewa-dewa Babel dipermalukan sebagai allah yang mati, tidak berdaya, bahkan perlu diselamatkan. Di pasal 47 ini, yang dipermalukan ialah bangsa Babel sendiri. Mereka akan mendapatkan malapetaka dan dewa-dewa mereka tidak akan dapat menyelamatkan mereka. Mengapa demikian? Karena mereka telah melampaui batas yang digariskan oleh Tuhan.
Tidak satu bangsa pun yang diperbolehkan...
Tuhan melalui Yesaya kembali mengingatkan bangsa Israel akan kemunafikan mereka (1-2). Allah menegur sikap mereka. Mereka mengaku umat Allah, tetapi tidak hidup menurut hukum-hukum-Nya. Mereka menyebut diri sebagai Israel umat Allah, yang mengakui bahkan bersumpah demi nama Allah Israel, tetapi tidak hidup dengan sungguh-sungguh dan tulus hati. Mereka munafik!
Setelah menegur kelakuan umatnya...
Bangsa Israel tiga kali diminta Tuhan untuk mendengarkan (12, 14, 16). Kata "dengar" pertama dilanjutkan dengan pernyataan kemahakuasaan-Nya. Yang kedua disambung dengan pernyataan pimpinan-Nya terhadap bangsa Babel. Yang ketiga berhubungan dengan rencana penebusan-Nya (17-22).
Kata "dengar" atau "mendengarkan" dalam bahasa Ibrani mempunyai arti tidak mengizinkan adanya pemisahan antara...
Ini adalah nubuat hamba Tuhan yang kedua (lihat uraian 2 Novermber). Pada nubuat pertama (42:1-7), Tuhan memproklamasikan Sang Hamba sebagai orang pilihan-Nya untuk menegakkan hukum. Di sini, Sang Hamba menyaksikan kepada seluruh bangsa, bahwa Tuhan telah memilih-Nya sejak permulaan untuk tugas pemulihan umat Israel (1-2, 5). Pedang yang tajam dan anak panah yang runcing merupakan senjata yang ampuh...