8Jan2017
Pengakuan dan Pengalaman Iman
Mazmur 91
Minggu ke-1 sesudah Epifania
Pengakuan iman pemazmur jauh dari penjelasan yang abstrak ataupun sekadar wacana. Ia berangkat dari pengalaman, duduk dalam lindungan dan naungan Tuhan. Baginya, Allah adalah tempat perlindungan dan kubu pertahanan yang dipercayainya (1-2). Pemazmur memakai gaya bahasa yang khas, sangat dekat dengan alam, menjelaskan karya Allah dalam hidupnya. Kesaksian pemazmur menanggapi perlindungan Tuhan seumpama...
Yahya Tirta Prewita
9Jan2017
Identitas Warga Kerajaan Allah
Matius 5:13-16
Minggu ke-1 sesudah Epifania
Setiap orang percaya yang menjadi warga Kerajaan Allah memiliki identitas yang disimbolkan seperti garam dan terang. Garam berfungsi untuk memberi rasa kepada makanan dan/atau dipakai untuk mengawetkan makanan agar tidak cepat rusak atau membusuk. Ketika garam tidak berasa asin dan tidak murni, maka selain tidak berguna, garam itu akan dibuang (13). Terang berfungsi untuk menerangi kegelapan. Itulah...
Rudy Hartono
10Jan2017
Hidup Benar
Matius 5:17-20
Minggu ke-1 sesudah Epifania
Kedatangan Yesus bukan untuk meniadakan hukum Taurat dan kitab para nabi (seluruh PL), melainkan untuk menggenapinya (17). Yesus menegaskan bahwa PL berotoritas dan bersifat permanen. Apa yang tertulis dan bagian yang dianggap terkecil sekalipun, tidak akan ditiadakan sebelum semuanya terjadi atau digenapi (18). Misalnya tentang ritual pengorbanan, sudah digenapi oleh Yesus (bdk. Ibr. 7:27; 9:26)....
Rudy Hartono
11Jan2017
Menangkal dan Menanggalkan Dosa
Matius 5:21-30
Minggu ke-1 sesudah Epifania
Konsekuensi dari dosa pembunuhan yang disengaja dan direncanakan (21; lih. Kel. 20:13; Ul. 5:17) adalah hukuman mati (bdk. Bil. 35:31). Namun Yesus memperluas penerapan hukum ini kepada tiga kasus (22), yakni ketika: 1) seseorang marah, atau 2) berkata ???kafir??? (ungkapan penghinaan), dan 3) ???jahil??? (degil/bodoh) kepada saudara seimannya di depan publik, ia layak dihukum. Sebab mereka bisa dan...
Rudy Hartono
11Jan2017
Tragedi Pengharapan
Yesaya 8:1-10
Minggu ke-21 sesudah Pentakosta
Ketidakpedulian Ahas terhadap perkataan Yesaya membuat Tuhan marah. Secara simbolis, kemarahan itu disampaikan lewat tulisan dan pemberian nama anak kedua Yesaya, yaitu Maher-Syalal Hash Bas (1,3). Nama itu mengacu kepada bangsa Asyur. Gempuran mereka dilukiskan seperti banjir yang meluap kuat dan besar (7). Serangan Asyur itu akan menembus seluruh bagian dari Yehuda. Bagai air yang menerbos masuk...
Addi S. Patriabara
12Jan2017
Penghargaan yang Seharusnya
Matius 5:31-37
Minggu ke-1 sesudah Epifania
Berbicara tentang hukum perceraian (31, lih. Ul. 24:1-4),Yesus seolah-olah menyetujui perceraian, pernikahan kembali, atau perzinaan (32). Namun tidak demikian (bandingkan kata ???kecuali??? (32) dengan Markus 10:4-5; lihat juga Im. 20:10). Yesus justru hendak mengarahkan kepada betapa berharga dan seriusnya penyatuan seumur hidup antara pria dan wanita melalui pernikahan (bdk. Kej. 2:24; Mat. 19:6;...
Rudy Hartono
12Jan2017
Kasih Ibu
Daniel 5:10-16
Minggu ke-25 sesudah Pentakosta
Pada saat anak melakukan kesalahan, seorang ibu hadir untuk memberikan nasihat dan keteduhan. Hal itu dilakukan oleh ibunda Belsyazar (10). Ia memberi saran agar Belsyazar bertanya kepada Daniel. Karena Daniel adalah orang kepercayaan mendiang Raja Nebukadnezar. Selain itu, Daniel juga dikenal sebagai pribadi yang diurapi oleh roh dewa yang kudus. Hal itu telah dibuktikannya berkali-kali saat ia...
Wisnu Sapto Nugroho
Scripture Union Indonesia © 2017.