Tuhan Sebagai Pelindung

Zakharia 9:11-17
Minggu ke-23 sesudah Pentakosta
Umat Tuhan sering sekali tidak taat dan memberontak terhadap-Nya. Akan tetapi, Tuhan tetap setia. Dia selalu menyertai umat-Nya dan memegang teguh perjanjian-Nya. Oleh karena itulah, Tuhan terus melindungi umat-Nya supaya mereka tidak hancur.
Umat-Nya sedang tertawan. Mereka digambarkan sebagai ”orang-orang tahanan dari lubang yang tidak berair”. Itu sebabnya, Tuhan menegaskan akan melepaskan umat-Nya karena ”darah perjanjian-Ku dengan engkau” (11). Tuhan akan menyelamatkan dengan memakai umat-Nya sebagai senjata perang. Namun pada prinsipnya, Tuhan sendirilah yang akan berperang melindungi umat-Nya (12-14). Ini berarti walaupun Tuhan yang akan berperang, tetapi umat-Nya juga harus turut mengangkat senjata. Kemudian, umat akan meminum darah musuh mereka seperti minum anggur. Bahkan, itu menjadi penuh seperti bokor penyiraman yang berisi darah dari korban persembahan (15). Ini menunjukkan kalau Tuhan berperang; umat akan dapat menumpahkan darah musuh.
Setelah diselamatkan, umat akan menjadi seperti permata mahkota yang berkilauan di tanah Tuhan (16). Mereka akan hidup indah sehingga teruna maupun anak dara dapat bertumbuh dengan baik (17).
Umat Tuhan sering tidak pantas mendapatkan perlindungan dan keselamatan dari Tuhan. Namun puji Tuhan, Dia terus melindungi kita. Itu bukan karena siapa dan apa yang telah kita lakukan. Akan tetapi, semata-mata karena Tuhan setia dengan pilihan dan perjanjian-Nya. Selain itu, Tuhan bukan hanya menyelamatkan umat-Nya. Ia bahkan membuat umat-Nya hidup penuh berkat yang berlimpahan. Namun, kita juga harus menyadari walau Tuhan yang berperang bagi kita, bukan berarti kita hanya berpangku tangan saja. Kita tetap harus melakukan apa yang menjadi bagian kita dengan baik.
Kiranya, kita belajar untuk semakin setia kepada Tuhan yang ajaib. ”Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya” (2Tim. 2:13).
Doa: Mampukan hambamu untuk belajar lebih setia lagi kepada-Mu. [IT]
Inawaty Teddy
Scripture Union Indonesia © 2017.