Pedang atau Yesus

Kisah Para Rasul 12:1-19
Minggu ke-15 sesudah Pentakosta
Gereja di Yerusalem sedang mengalami tekanan yang berat. Herodes Agripa I baru saja membunuh Yakobus.Dia juga menangkap Petrus dan memenjarakannya dengan pengawalan yang ketat (3, 4). Petrus dijaga oleh empat regu yang terdiri atas empat orang. Ini memungkinkan adanya perubahan waktu jaga setiap enam jam atau setiap tiga jam pada malam hari. Bahkan, Petrus harus tidur dirantai di antara dua penjaga. Benar-benar tidak ada harapan untuk kabur.
Meski demikian, jemaat Kristus dengan tekun mendoakannya kepada Allah (5). Sebab Allahlah satu-satunya pengharapan mereka. Dalam iman, mereka yakin bahwa Allah akan menolong Petrus, sebagaimana Allah telah melepaskannya dari dua pemenjaraan sebelumnya (4:3, 5:18). Dan itu benar-benar terjadi. Ketika Petrus tidur dengan penjagaan yang ketat, malaikat Allah membebaskannya. Malaikat Allah melepaskan rantainya, menuntunnya melewati dua tempat kawal dengan aman. Bahkan malaikat tersebut membukakan pintu gerbang besi sehingga Petrus bisa keluar dari penjara dan menuntunnya sampai ke ujung jalan. Malam itu juga Petrus pergi ke perkumpulan jemaat dan menyampaikan apa yang terjadi.
Keesokan harinya terjadi kegemparan di antara prajurit, bahkan sampai ke telinga Herodes. Herodes pun menyuruh orang mencari Petrus. Karena tidak menemukannya, dia pun membunuh para pengawal yang berjaga di situ.
Herodes adalah lambang orang yang mengandalkan kekuatan, kekerasan, dan pedang. Sedangkan jemaat adalah lambang orang yang memasrahkan segala sesuatu kepada Allah. Kelepasan justru terjadi ketika jemaat mengandalkan kuasa Yesus. Jadi, apakah kita mau mengandalkan kekuatan dunia dalam menjalani hidup atau bergantung kepada kuasa Yesus?
Doa: Ya Tuhan, kami ingin menjalani hidup dengan kuasa-Mu. Bimbinglah kami agar kuasa-Mu menjadi nyata dalam kehidupan kami. [JH]
Juppa Haloho
Scripture Union Indonesia © 2017.