Aman Dekat Tuhan

Mazmur 52

Mazmur ini ditulis oleh Daud ketika Do?g, orang Edom, memberitahu Saul mengenai keberadaan Daud di rumah Ahimelekh (1; bdk. 1Sam. 22:9-10). Dengan mengadukan Daud kepada Saul, Do?g pikir akan aman dari hukuman yang akan diberikan Saul bagi mereka yang tidak mau bekerja sama dan membelanya (lih. 1Sam. 22:7-8). Dengan membunuh para imam di Nob, Saul pikir dirinya aman dari orang-orang yang dianggap menentangnya (lih.1Sam. 22:13, 17-19). Baik Do?g maupun Saul lebih memilih bermegah dalam kejahatan (Mzm. 52:3), merancangkan kejahatan dan penipuan (4), serta lebih cinta kejahatan daripada kebaikan (5).


Keduanya berpikir bahwa mereka aman dengan segala kejahatan yang diperbuat. Sesungguhnya di mata Tuhan tidaklah demikian sebab hidup mereka akan roboh dan hancur (7). Bahkan kekayaan dan kejahatan mereka tidak dapat melindunginya lagi (9). Semua ini karena mereka tidak bersandar kepada Tuhan.


Berbeda dengan Daud. Ia percaya pada kasih setia dan kuasa Tuhan atas hidupnya (10-11). Ia percaya bahwa Allah yang ia kenal akan bertindak adil atas kesengsaraannya karena Allah itu baik adanya (11). Dalam hal ini, Daud menyadari bahwa bukan dengan mengandalkan kekuatan, kekayaan, dan kekuasaan maka hidupnya akan menjadi aman. Hanya dekat Tuhan sajalah ia akan memperoleh keamanan dan perlindungan. Itulah sebabnya Daud dapat berkata kepada Abyatar untuk mendekat kepadanya (1Sam. 22:23). Daud berkata, "Di dekatku engkau aman." Ini bukan karena Daud memiliki kemampuan pasukan militer maupun ketrampilan perang yang hebat, melainkan ia tahu benar bahwa dirinya punya Allah yang baik dan penuh kasih setia (Mzm.52:10). Allah akan membuatnya aman dan kokoh seperti pohon zaitun yang menghijau (10).


Seberapapun besarnya kesusahan dan ancaman dalam hidup Anda, mendekatlah kepada Tuhan karena hanya dekat Dialah kita aman. [MFS]

Scripture Union Indonesia © 2017.