Mahkota Orang Bijak

Amsal 14:21-30

Siapakah musuh yang menjadi ancaman bagi kehidupan orang Kristen? Banyak jawaban yang bisa diberikan, tetapi pengamsal menunjuk pada sikap malas. Sikap malas merupakan sebuah perilaku yang tidak suka bekerja dan senang menunda segala sesuatu.


Amsal 14:23-24 mengatakan dengan jelas bahwa, "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja. Mahkota orang bijak adalah kepintarannya; tajuk orang bebal adalah kebodohannya." Dalam nas ini, Salomo mengajak pembaca merenungkan kehidupan dari perspektif kekekalan. Sebab itu, prinsip takut akan Allah menjadi prinsip kebijaksanaan yang patut dikejar dan dilakukan dalam tindakan keseharian, "Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya. Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut." (Ams. 14:26-27).


Tuhan adalah pencipta dan penguasa waktu. Karena itu, manusia perlu memakai waktu yang ada dengan bijaksana dan sebaik mungkin. Artinya, waktu yang Tuhan berikan hendaknya dipakai untuk menghasilkan perbuatan yang sesuai kehendak Allah. Dalam Yohanes 4:34, Tuhan Yesus berkata kepada para murid-Nya, "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." Kristus tidak berhenti berkarya sebelum Ia menyelesaikan rencana Bapa Surgawi.


Hidup seorang Kristen adalah kehidupan yang dimulai dari Allah. Kehidupan seperti ini hanya dapat dinikmati dan dijalani dalam kasih karunia Allah semata. Menunda sesuatu yang seharusnya kita kerjakan sama artinya menunda karya perubahan Allah dalam hidup kita. Sebagai ciptaan Allah yang baru, kita dipanggil dan diperlengkapi untuk mengerjakan pekerjaan Allah dengan cara menggunakan setiap kesempatan untuk kepentingan perkembangan Kerajaan Allah (Ef. 2:10, 2Tim. 3:17). [IBS]

Scripture Union Indonesia © 2017.