Belajar peduli dan menaruh hormat

Kisah Para Rasul 21:15-26

Dalam zaman yang semakin individualis ini, manusia semakin sulit untuk peduli terhadap orang lain, apalagi untuk menaruh hormat. Masing-masing lebih suka mementingkan diri dan mencari kehormatan sendiri.


Nas hari ini menunjukkan bagaimana rasul Tuhan dan umat Kristen saling peduli. Jemaat di Kaisarea mau peduli terhadap Paulus dengan mendampingi dia dan rekan-rekannya ke Yerusalem. Lalu Manason, seorang murid Tuhan bersedia memberikan tumpangan kepada mereka (16). Orang-orang percaya di Yerusalem juga sudi menyambut para pelayan Tuhan yang telah berjerih lelah dan berkurban dalam melayani Tuhan, dengan tangan terbuka dan penuh sukacita (17). Sebaliknya, Paulus dan para rekannya mau peduli terhadap para pemimpin di Yerusalem dengan meluangkan waktu mengunjungi mereka. Namun perhatikanlah, Paulus tidak menceritakan apa yang telah dia lakukan, tetapi apa yang Allah telah lakukan secara ajaib di tengah-tengah bangsa nonYahudi. Hal ini menguatkan para pemimpin tersebut dan mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan (18-20).


Selanjutnya, rasa hormat Paulus terhadap para pemimpin dengan menerima masukan mereka patut diacungi jempol. Apalagi, tuduhan orang Yahudi bahwa Paulus mengajak orang-orang Yahudi di perantauan untuk menolak hukum Taurat adalah tidak benar. Maka demi kesatuan gereja, Paulus rela mengalah. Sesuai usulan mereka, bersama empat orang yang sedang bernazar ia bersedia melakukan upacara pentahiran dan bahkan menanggung biaya kurban persembahan mereka. Ia menjalankannya untuk menjaga keutuhan jemaat Tuhan.


Sikap Paulus dan orang percaya mula-mula perlu kita teladani. Kita perlu peduli terhadap mereka yang membutuhkan bantuan. Kita juga perlu memberikan dukungan kepada hamba Tuhan yang telah berlelah melayani Tuhan. Selain itu, kita juga perlu menaruh hormat terhadap para pemimpin gereja atau orang yang lebih senior dari kita agar kesatuan gereja terjaga. Dengan demikian, nama Tuhan semakin dimuliakan.

Scripture Union Indonesia © 2017.