Menolak atau menerima Injil

Roma 10:16-21

Berita Injil terus disebarkan ke seluruh dunia, tetapi hanya sedikit orang yang menanggapinya. Banyak orang mengeraskan hati dan sulit menerima gagasan bahwa hanya dengan mengaku dan percaya mereka akan diselamatkan. Nabi Yesaya pernah bertanya tentang siapakah yang akan percaya kepada pemberitaan firman (Yes. 53:1). Mengapa ia bertanya demikian? Bukan karena tidak ada yang memberitahukan kebenaran firman Tuhan (17), melainkan karena yang mendengarkan firman Tuhan tidak mau membuka hati untuk percaya kepada Yesus dan beroleh keselamatan.


Sebenarnya, Israel telah mendengar Injil, baik melalui Yesus sendiri maupun melalui rasul-rasul (18 b, Mzm. 19:5). Namun orang Israel menolak Injil yang mereka dengar itu. Apa yang mereka dengar tidak sampai masuk ke dalam hati mereka dan mereka tidak mau percaya kepada Yesus. Karena penolakan ini, Allah pun mengalihkan anugerah-Nya kepada bangsa-bangsa lain. Allah menyatakan diri pada bangsa lain melalui hamba-Nya sehingga mereka pun mengenal Dia (20; Yes. 65:1). Melalui tindakan itu, Allah ingin membangkitkan kecemburuan bangsa Israel, yaitu ketika mereka menyaksikan segala berkat yang diterima bangsa-bangsa lain yang mereka anggap tidak layak mendapat bagian dalam rencana keselamatan Allah. Sepatutnya bangsa Israel mau bertobat dan kembali kepada Tuhan. Namun mereka justru membangkang dan tidak taat pada firman Tuhan, hingga mereka pun tidak mendapat bagian dalam keselamatan itu.


Seseorang tidak mendapat keselamatan bukan karena Injil tidak diberitakan kepada mereka, melainkan karena mereka menolak Injil itu. Dan seperti Israel yang telah menolak Yesus, mereka pun akan binasa dalam dosa mereka. Oleh karena itu, bila hari ini Anda mendengar Injil Yesus, janganlah keraskan hati Anda melainkan bertobatlah dan percayalah kepada Yesus agar Anda diselamatkan dan mendapat hidup yang kekal. Dan marilah kita tetap setia memberitakan Injil, karena firman Tuhan tidak sia-sia.

Scripture Union Indonesia © 2017.