Beriman? Pelihara bumi!

Kejadian 1:24-31

Setelah menciptakan hewan yang hidup di udara dan laut, pada hari keenam Allah menciptakan aneka jenis hewan yang mendiami daratan (24-25). Bila kita memperhatikan betapa beragamnya jenis hewan yang Allah ciptakan, kita pasti akan terkesan atas keindahan kreativitas Allah.


Kesempurnaan kreativitas Allah tampak dalam penciptaan manusia sebagai makhluk yang utama dan mulia, karena diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (26-27). Ini memperlihatkan bahwa meski pun ada beberapa kesamaan dalam hal fisik dengan hewan tertentu, tetapi ada jurang perbedaan yang tidak terjembatani dalam hal kemampuan moral, intelektual, dan spiritualitas. Manusia dapat berkomunikasi dengan Allah dan merespons Allah. Manusia juga dikaruniai kemampuan khusus untuk mengembangkan diri agar hidupnya dapat dipakai oleh Allah. Itu sebab manusia diberi otoritas dan tanggung jawab untuk mengelola bumi dan segala isinya (28). Walau demikian, otoritas itu bukan merupakan hak bagi manusia untuk merusak alam. Perintah untuk menaklukkan bumi bukanlah perintah agar manusia menjadi penguasa arogan yang berlaku sewenang-wenang atas alam. Memanfaatkan kekayaan alam memang merupakan tugas manusia, tetapi bila proses pengolahannya mengakibatkan kerusakan ekosistem, jelas harus dipertimbangkan ulang. Bumi memang diciptakan untuk kepentingan manusia, tetapi kita harus ingat bahwa yang disebut manusia bukan diri kita saja. Ada orang lain yang ingin juga menikmati keindahan dan keasrian bumi. Kita harus ingat bahwa bumi ini bukan akan kita wariskan kepada anak cucu kelak dikemudian hari, melainkan sedang kita pinjam dari mereka. Maka jangan dirusak atau diperlakukan sembarangan, karena kita harus mengembalikannya dalam keadaan yang seharusnya baik.


Mengimani bahwa bumi diciptakan Allah seharusnya menjadikan kita pelaku firman dalam memeliharanya, misalnya dengan berupaya mengurangi panas bumi. Caranya? Tanamlah pohon serta matikan lampu dan alat-alat elektronik bila tidak digunakan.

Scripture Union Indonesia © 2017.