Allah adalah Raja

Mazmur 145

Bagaimana gambaran Anda tentang raja? Ada orang yang menjadikan raja sebagai indikasi kekuasaan dan kemutlakan yang tak terbantahkan. Namun ada juga yang melihat raja dari sisi kearifan, keadilan, dan perhatian.


Bagi pemazmur, Allah adalah Raja. Raja yang bagaimana? Raja yang besar dan perkasa, mulia dan agung, karya-Nya ajaib dan dahsyat (3-6). Sisi ini mungkin akan membuat orang segan bahkan takut. Namun pemazmur melengkapi gambaran tentang Sang Raja. Pemazmur menyatakan bahwa Raja itu juga melakukan kebajikan, Ia adil, pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya, baik dan penuh rahmat (7-13). Raja itu juga menopang dan menegakkan orang, Ia memenuhi kebutuhan orang pada waktunya (14-16). Ia menjaga orang-orang yang mengasihi Dia dan mendengarkan teriak mereka minta tolong (17-20). Dengan gambaran Raja yang sedemikian, bagaimana mungkin pemazmur tidak tergerak untuk menyanyikan pujian dan memuliakan Allah, Sang Raja itu (1-2)? Umat dari berbagai generasi juga tidak tinggal diam, mereka menceritakan keperkasaan Allah kepada penerus mereka (4).


Bagaimana hubungan kita dengan Allah, Sang Raja itu? Seberapa sering kita menyapa Allah sebagai Raja yang Maha Kuasa, yang patut menerima hormat dan sembah? Atau kita memperlakukan Allah hanya sebagai sahabat yang kita harapkan memaklumi segala kekurangan kita? Kehidupan yang tampak berjalan secara otomatis juga ikut melarutkan kita ke dalam rutinitas hingga kadang tidak sadar bahwa semua itu tak akan terjadi tanpa campur tangan dan kuasa Allah.


Maka cobalah ambil waktu untuk duduk tenang di hadapan Tuhan. Usahakan untuk mengingat ulang segala sesuatu yang Allah telah perbuat dalam hidup Anda, dan camkanlah bahwa sesungguhnya Anda tidak layak menerimanya. Perhatikanlah apa yang muncul dalam hati Anda, bukankah perasaan tunduk yang melahirkan puji dan syukur? Maka jangan ragu untuk menyanyi, memuji nama-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.