Biji mata Allah

Zakharia 2:6-13

Bagaimana Tuhan menyatakan kasih-Nya kepada umat-Nya sekali lagi?
Saat murka, Ia telah mencerai-beraikan mereka ke empat penjuru
dunia (ayat 6). Mereka kehilangan jati diri dipisahkan dari tanah
air leluhur mereka.


Ternyata penglihatan ini bermaksud menegaskan rencana Allah untuk
menyatakan kasih-Nya lagi kepada mereka, lewat pemulihan yang
tuntas. Yerusalem yang sudah diukur, akan menjadi tempat umat
yang tercerai berai itu berkumpul dan menikmati lagi segala
berkat-Nya. Demi kemuliaan-Nya, Ia bertindak membela umat-Nya
yang telah tercela di penjajahan musuh. Bagi Tuhan, umat yang
dikasihi-Nya itu adalah seperti biji mata-Nya. Bukankah ungkapan
itu pernah disebut-sebut pada masa lalu (Ul. 32:10; lih. Mzm.
17:8), yang membuktikan bahwa Tuhan tidak pernah berhenti
mengasihi mereka, walau mereka sering membuat Dia marah bahkan
sakit hati. Sedemikian kasih Tuhan, sehingga siapa pun yang
mengganggu umat-Nya, sama saja sedang mencolok mata-Nya. Siapa
pun mereka itu, tidak akan luput dari pembalasan Tuhan (ayat 9).


Ternyata pula pemulihan umat Tuhan bukan hanya untuk dinikmati oleh
segelintir orang. Yerusalem yang tidak bertembok itu, terbuka
untuk segala bangsa yang mengakui Tuhan sebagai Allah mereka, dan
mereka sebagai umat-Nya (ayat 11). Kita diingatkan, kasih Tuhan
tidak terbatas pada umat-Nya, tetapi seluruh manusia menjadi
sasaran kasih Allah.


Sekali lagi, kita belajar bahwa kasih Tuhan dan perlindungan-Nya
sungguh luar biasa. Tidak pernah ada kasih yang begitu konsisten,
tidak dapat digoyahkan bahkan oleh kedurhakaan orang yang
membalas kasih dengan pengkhianatan sekalipun. Bahkan kasih yang
begitu rela mengurbankan Anak Terkasih sampai mati, demi
menyelamatkan umat manusia yang lebih pantas dibinasakan. Adakah
respons yang lebih tepat selain mengabdikan diri kepada Allah
yang Maha Kasih agar semua orang boleh mengerti serta menerima
kasih yang menyelamatkan itu?

Scripture Union Indonesia © 2017.