Doa minta keadilan

Mazmur 54

Mungkin kita masih bisa memahami bila orang yang kita anggap musuh
menjahati kita. Namun bila seorang saudara mengkhianati kita,
tentu akan sangat menyakitkan.


Daud dikhianati oleh orang Zifi (ayat 2), yang adalah saudara satu
suku dengan Daud (baca 1Sam. 23:14-28). Sesungguhnya orang-orang
Zifi adalah orang Yehuda, jadi masih bagian dari umat Allah.
Namun karena mereka telah bertindak jahat maka mereka dapat
disebut sebagai orang asing (ayat 5; LAI menerjemahkan sebagai
orang angkuh dan orang sombong).


Waktu itu Daud sedang bersembunyi dari kejaran Saul. Namun orang Zifi
malah memberitahu Saul tentang keberadaan Daud di padang gurun
Zif (ayat 1Sam. 23:14, 19). Sebab itu Daud berdoa supaya Allah
menyelamatkan dan memberikan keadilan kepada dia (ayat 3).
Keyakinan Daud menunjukkan bahwa ia berada di pihak yang benar.
Ia pun dengan tegas menyatakan bahwa Allah adalah penolongnya
(ayat 6). Ia berdoa supaya kejahatan orang-orang yang
mengkhianati dia berbalik kepada mereka, dan supaya Tuhan
membinasakan mereka (ayat 7). Daud kemudian dengan yakin dan
syukur mengatakan bahwa ia akan mempersembahkan korban kepada
Tuhan yang telah melepaskan ia dari kesesakan (ayat 8-9).


Mungkin bagi kita doa Daud terlalu kejam. Namun kita perlu menyadari
bahwa yang diminta Daud adalah keadilan Tuhan, dan ini harus
dilihat sebagai hal yang baik dan benar, bukan sebagai kekejaman.
Ketika Yesus mengajarkan kita mengampuni musuh-musuh kita, bukan
berarti keadilan tidak perlu ditegakkan. Tuhan Yesus sendiri pun
akan memberikan penghakiman yang adil kepada Iblis, yang
merupakan musuh Tuhan Yesus.


Ketika kita dimusuhi atau ditindas oleh orang fasik, tentu saja kita
boleh berdoa meminta Tuhan menyatakan keadilan kepada kita, yang
benar dinyatakan kebenarannya dan yang salah menerima
ganjarannya. Meski demikian, masih ada juga kemungkinan lain,
yaitu kita berdoa supaya orang-orang fasik tersebut bertobat.

Scripture Union Indonesia © 2017.