Menang dalam Pencobaan

1Korintus 10:13

Pencobaan macam apa yang Anda alami? Tiap orang mengalami pencobaan
berbeda-beda. Yang sama ialah tak seorang Kristen pun hidup tanpa
pencobaan. Maka Tuhan mengingatkan kita untuk berjaga-jaga agar
jangan jatuh dalam pencobaan (Mrk. 14:38), Yakobus pun memberi
penghiburan (Yak. 1:2,12). Dan sesuai ajaran Tuhan kita memohon,
"jangan bawa kami ke dalam pencobaan" (Mat. 6:13).


Selama kita di dunia ini, kita hidup dalam lingkungan yang berpotensi
mencobai kita untuk berdosa. Indra kita dengan mudah menangkap
sinyal-sinyal pencobaan dari sekitar kita. Mau rakus, mau tamak,
mau cabul, mau benci, mau duniawi, mau kejam, mau menyembah
berhala modern? Lihat saja ke depan, ke belakang, atau ke mana
pun, semua itu siap membelit kita. Lebih celaka lagi, di dalam
kita ada suatu kecenderungan yang bila tidak terus menerus kita
percayakan pada kuasa penyucian Roh-Nya, akan mendorong kita
untuk menomplok pencobaan tadi.


Lebih dari kita, Tuhan ingin kita menang, kuat, dan sesuci Dia. Lalu
mengapa Ia membiarkan kita hidup dalam pencobaan? Pertama, Ia
tidak membiarkan, Ia setia menyertai. Ia mengendalikan apa yang
boleh mencobai kita, apa yang tidak. Ia siap memberi jalan keluar
agar kita menang. Kedua, pencobaan dialami umat Tuhan di segala
tempat dan abad. Ada yang jatuh, ada yang menang. Meski jatuh
pun, Allah menolong, menegur, memberi jalan pertobatan dan
pemulihan (kisah Daud, Petrus, Paulus dan Barnabas). Yang menang
seperti Yusuf, juga bukan karena sifatnya istimewa tetapi karena
mengimani campur tangan dan kebaikan-Nya. Jadi, tak ada pilihan
selain hidup dalam pencobaan, dan kita akan mengalami penyertaan,
pertolongan, pemurnian dari Tuhan.


Apa tanggung jawab kita? Berjaga-jaga terhadap semua yang berpotensi
dosa. Jangan biarkan standar ganda. Bukan hanya membunuh,
membenci pun dosa. Bukan saja berzina, menginginkan dengan hati
pun berzina. Bukan hanya percaya ilah palsu, serakah pun sama
dengan menyembah berhala! Hanya jika kita berpegang pada
firman-Nya dan sepenuhnya bergantung pada kemurahan-Nya, kita
yang lemah ini, bisa dibuat-Nya menjalani proses kemenangan.

Scripture Union Indonesia © 2017.