Alasan untuk memuji Tuhan.

Mazmur 33
Minggu Epifania

Dalam hidup yang senantiasa menyajikan kesusahan, teror dan
penderitaan, yang lebih realistis kelihatannya adalah berkeluh
kesah atau melawan karena tidak ada yang dapat membela kita
kecuali diri kita sendiri. Benarkah demikian?


Pemazmur mengajak umat memuji Tuhan dengan sungguh-sungguh, bahkan
dengan nyanyian dan musik (ayat 1-3) karena beberapa alasan:
1) memuji Tuhan adalah ciri wajar dari orang-orang yang hidup
tulus di hadapan Allah (ayat 1b).
2) Firman Tuhan menjadikan segala sesuatu (ayat 4-9). Firman
Tuhan menunjukkan kekuasaan dan kedaulatan Allah. Jadi, semua
di dunia adalah milik Tuhan, ada di bawah penguasaan-Nya.
3) Rancangan Tuhan berlaku atas seluruh
umat manusia (ayat 10-12). Betapa pun hebat rancangan para
musuh umat Allah, Tuhan mampu menghancurkannya, demi
kesejahteraan umat-Nya.
4) Sebenarnya Tuhan memperhatikan umat manusia. Tidak ada yang
luput dari pengamatan-Nya (ayat 13-15). Jadi, kehidupan
setiap orang ada di tangan-Nya.
5) Pertolongan sejati hanya datang dari Tuhan, bukan dari
kekuatan politik, militer, ekonomi atau apa pun yang orang
dunia sering andalkan (ayat 18-19).
Karena semua alasan ini, seharusnya adalah isi iman dan
pengalaman orang beriman, maka memuji Tuhan adalah layak bagi
kita.


Dalam hidup ini, ada pujian karena sesuatu yang dikagumi tentang
Tuhan dan didambakan dari Tuhan terus kita hayati meski belum
teralami. Adalah baik bahwa di hari-hari awal tahun baru ini
kita belajar melihat kesinambungan tahun-tahun yang telah lampau
dengan masa-masa yang akan Allah singkapkan kelak. Isilah masa
kini kita dengan pujian bagi Dia, Tuhan atas sejarah, sebab Anda
dan perjalanan sejarah ada di dalam rangkulan-Nya.


Renungkan:
Untuk orang yang hidup dalam iman, menoleh ke belakang atau pun
menatap ke depan sama memberikan alasan untuk tak putus memuji
kebesaran Allah.

Scripture Union Indonesia © 2017.