Komitmen diri.

Yehezkiel 20:1-32
Minggu ke-13 sesudah Pentakosta

Bagian ini mengulas tentang fakta sejarah bangsa Israel yang
senantiasa berubah setia kepada Allah. Mereka berlaku tidak
senonoh dengan berhala hati mereka di hadapan Allah, sehingga
Allah jijik terhadap mereka. Dengan tidak segan-segan mereka
mempersembahkan anak-anak mereka sebagai korban api (ayat 17-26).
Mereka berlaku tidak setia kepada-Nya dengan perzinahan rohani
(ayat 27-29). Allah membiarkan mereka yang dengan sengaja telah
membutakan diri dengan berbakti kepada pohon dan batu (ayat 30-
32), sampai pada waktu Allah memelekkan mata mereka dengan paksa.


Walaupun Allah telah berulang kali memperingatkan Israel, namun
mereka tetap tidak mau mengindahkan-Nya sampai kepada generasi
Yehezkiel. Karena kebebalan hati Israel maka Allah mendisiplin
mereka dengan berbagai hajaran. Disiplin Allah bukan pertanda
Allah meninggalkan mereka, tetapi harus dipandang sebagai bentuk
komitmen Allah yang kuat untuk mengkonfirmasi bangsa ini bahwa
mereka tetap umat-Nya. Justru karena Allah mengasihi umat-Nya,
maka Ia mempedulikan mereka dalam bentuk pendisiplinan, supaya
mereka mengerti isi hati-Nya. Perwujudan kasih yang sejati dari
Allah adalah memadukan metode bimbingan dengan berbagai cara untuk
mendisiplin umat-Nya.


Zaman kini terdapat begitu banyak Kristen yang masih bercabang hati
di dalam mengikut Dia. Dengan mulut mengaku beriman kepada Tuhan
Yesus namun di dalam hatinya ada allah lain. Mereka menyediakan
takhta-takhta lain dan menempatkannya lebih tinggi dari Yesus di
dalam mahligai hati mereka. Dosa sinkretisme telah diterima
sebagai agama baru di dalam masyarakat kita. Seharusnya sikap
Kristen sejati adalah menolak kepercayaan campuran ini. Bila Allah
hari ini menghajar Kristen yang tidak setia, itu adalah pertanda
baik, bahwa Allah masih mempedulikan, masih ada kesempatan bagi
kita untuk kembali menapaki jalan yang ditawarkan oleh satu-
satunya Jalan, Kebenaran, dan Hidup, yakni Yesus Kristus.


Renungkan:
Kristen mungkin tidak melakukan dosa sinkretisme secara rasio,
namun bila kenyataannya di hati ada subyek lain yang telah
menggeser otoritas Tuhan Yesus dalam hidup Kristen, berhati-
hatilah karena Allah akan melakukan pembersihan.

Scripture Union Indonesia © 2017.