Doktrin tanpa aplikasi adalah pengetahuan yang gersang (1).

Matius 23:1-22
Minggu sengsara 2

Lebih banyak orang pintar daripada orang baik. Demikian
pula di kalangan para pemimpin rohani, terlebih mudah
kita mencari hamba Tuhan yang pandai di mimbar daripada
yang kaya teladan hidup rohani. Seringkali kita
mendengar semakin dekat seorang bergaul dengan hamba
Tuhan, semakin ia kecewa dengan kemunafikannya, karena
apa yang diperbuat tidak sesuai dengan apa yang
dikatakan.


Yesus mengenal dengan baik bagaimana kehidupan para pemimpin
agama Yahudi: penindas (4), haus pujian (5), gila
hormat (6-7), munafik dan batu sandungan (13-15), dan
membuat peraturan rohani yang tidak benar (16-22).
Mereka yang seharusnya menjadi panutan ternyata memakai
topeng kesucian rohani untuk menyelubungi kebobrokan
dan kemunafikan. Maka Yesus memperingatkan para murid-
Nya untuk tidak mencontoh mereka (3) dan mengajarkan
bagaimana seharusnya dedikasi murid-murid-Nya (8-10).
Prinsip kebenaran bagi murid-murid-Nya bertolak belakang
dengan prinsip dunia yang mengajarkan bahwa semakin
tinggi kedudukan semakin dihormati dan ditinggikan (11-
12). Prinsip inilah yang seharusnya mendasari kehidupan
para pemimpin rohani, bukan jabatan dunia yang penting
tetapi jabatan di mata Allah yang diraih melalui
kerendahan hati dan kesediaan direndahkan. Semakin
seorang murid belajar bagaimana menyangkal keakuan dan
kehormatan diri, maka dia akan semakin meninggikan
Yesus, Gurunya. Seorang pelayan menyediakan dirinya
melakukan segala pekerjaan demi menyenangkan tuannya,
demikianlah seorang pelayan Tuhan yang berdedikasi
kerendahan hati.


Tepat sekali bila Yesus berkali-kali menggunakan kata
'celakalah' untuk mengecam para pemimpin agama Yahudi.
Sepertinya memang tidak ada lagi kata lain yang lebih
tepat. Akibat perbuatan mereka yang paling fatal adalah
menghalangi orang-orang masuk Kerajaan Sorga (13),
karena mereka bukan membawa orang percaya kepada Yesus
tetapi kepada diri mereka sendiri (15). Allah sendiri
yang akan menghukum mereka karena penyesatan yang telah
mereka lakukan.


Renungkan:
Kesombongan rohani karena memiliki pengetahuan doktrin
yang mendalam tanpa aplikasi hidup sesuai firman Tuhan,
akan membawa jemaat dan diri sendiri tersesat dari
jalan kehidupan kekal.

Scripture Union Indonesia © 2017.