Mengenal yang Maha Kudus.

Amsal 30:1-16
Minggu ke-21 sesudah Pentakosta

Betapa gamblangnya Agur menjelaskan dengan ekspresi bahasa (1-3)
bahwa seorang hanya akan memiliki pengenalan yang benar akan
Allah yang Maha Kudus melalui penyataan-Nya: umum dan khusus.
Setiap orang dapat menyaksikan penyataan umum saat menyaksikan
karya ciptaan Allah yang agung dan dahsyat (4). Tak seorang
manusia atau dewa mana pun yang mampu menciptakan dunia
sedemikian dahsyat ini. Penyataan umum dapat menghantar manusia
mengenal Sang Pencipta yang agung dan besar. Lebih dari itu ada
penyataan khusus yakni melalui firman dan Anak-Nya, supaya
manusia tidak berhenti pada pengagungan karya ciptaan-Nya,
melainkan masuk dalam karya keselamatan-Nya.


Allah tidak mau manusia berhenti pada pengakuan bahwa dunia ini
diciptakan-Nya, melainkan ada satu tujuan yang lebih mulia, yakni
manusia mengerti bagaimana Allah menganugerahkan keselamatan
kepada manusia berdosa. Melalui firman-Nya yang kudus yang tidak
boleh ditambah atau dikurangi karena sifatnya yang murni (5-6),
manusia mengerti betapa besar dan dalamnya kasih Allah, sehingga
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal mati menanggung dosa manusia.
Barangsiapa percaya kepada Anak-Nya beroleh keselamatan kekal,
karena ia sudah pindah dari dalam maut kepada hidup.


Seorang yang mengenal dan telah menerima karya keselamatan-Nya akan
hidup dalam anugerah dan pemeliharaan-Nya. Inilah yang diminta
oleh Agur. Ia mengenal bahwa manusia sulit berkata "cukup" karena
selalu ada ketidakpuasan dalam dirinya. Bila ia merasa segala
kebutuhan tercukupi ia tidak lagi memandang kepada Tuhan yang
memberikan; bila ia hidup dalam kemiskinan dan kekurangan, ia
bisa mencuri dan mempermalukan Tuhan. Jika demikian kapan
kehadiran Tuhan dalam hidupnya, ketika kaya dan ketika miskin pun
tidak?! Berbeda halnya dengan seorang yang menyadari bahwa
hidupnya adalah anugerah dan segala yang dimilikinya pun semata
berdasarkan anugerah dan pemeliharaan-Nya, sehingga ia senantiasa
mensyukuri Sang Pemelihara hidupnya.


Renungkan:
Mengenal dan menikmati hidup di dalam Allah Sang Pemelihara akan
membuat kita mensyukuri kesetiaan-Nya dan jauh dari sikap
mengeluh dan menyalahkan Dia.

Scripture Union Indonesia © 2017.