Doa adalah mempertahankan hubungan dan pemujaan.

1Raja-raja 8:22-40
Minggu Epifania 5

Berkat Allah kepada Israel pada masa Salomo secara sepintas
merupakan inti doa Salomo. Bukankah Salomo meminta agar janji
Allah diteguhkan (ayat 26)? Bukankah Salomo meminta agar Allah
mengabulkan setiap doa pengampunan dan pemulihan yang dinaikkan
dari rumah Allah (ayat 30, 34, 36, 39)?


Bila mencermati lebih jauh, doa mengandung makna kebenaran
rohani yang sangat dalam. Dalam doa permohonannya, secara
jelas Salomo menempatkan umat Israel di bawah pemerintahan
Allah yang benar dan adil (ayat 25), yang melimpahkan kebaikan
dan pengampunan. Namun tidak berarti bahwa yang bersalah akan
bebas dari hukuman, Allahlah sumber penghakiman bagi orang yang
berdosa. Dengan kata lain, melalui doa Salomo pun menempatkan
Allah pada puncak supremasi (kekuasaan tertinggi) hukum. Bagi
Salomo doa merupakan suatu ungkapan kerinduan agar seluruh
kerajaan Israel tetap mempertahankan hubungan yang indah dengan
Allah. Melalui doa yang demikian suatu paradoks terjadi, yakni
ketika umat Israel berusaha memelihara hubungan, Allahlah yang
lebih aktif memelihara hubungan itu.


Selain itu doa juga merupakan suatu respons terhadap karunia
Allah yang memberikan dan menyatakan diri-Nya, sebagai suatu
pemujaan terhadap Allah karena Allah berkenan memenuhi rumah
Allah itu dengan kemuliaan yang luar biasa. Pemujaan itu
terlihat dari kerinduan Salomo agar rumah Allah itu menjadi
takhta Allah di bumi -- tempat Ia menyatakan diri-Nya dan
kuasa-Nya. Dengan kata lain pemerintahan Allah diberikan tempat
utama dalam kehidupan bangsa Israel. Inilah pemujaan terhadap
Dia seperti yang diungkapkan dalam Doa Bapa Kami -- datanglah
kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi dan di surga. Dalam
pengertian yang demikian doa bukanlah satu "daftar belanja"
yang ingin diajukan kepada Bapa kita di surga. Juga bukan
syafaat atau meminta perhatian Allah. Sebaliknya kebenaran yang
lebih dalam dari konsep doa adalah sarana kasih karunia yang
melaluinya karya Allah direalisasikan bagi umat manusia.


Renungkan:
Betapa mulianya orang yang berdoa dengan benar, karena apa
yang ia lakukan merupakan sarana kasih karunia Allah. Melalui
doa, ia memiliki hubungan yang indah dengan Allah yang
dipujanya.

Scripture Union Indonesia © 2017.