Semangat Salomo.

1Raja-raja 7:27-51
Minggu Epifania 5

Berdasarkan uraian yang diberikan, sulit bagi kita untuk
membayangkan bentuk perkakas-perkakas itu secara detail,
apalagi tentang fungsi dari perkakas itu dan makna segala
ukiran, gambar dan hiasan yang terdapat pada setiap perkakas
tersebut. Betapa sulitnya kita membayangkan bagaimana
bentuknya, apalagi pembuatannya di zaman itu di mana ilmu dan
teknologi belum berkembang seperrti saat ini. Karena itu
diperlukan keahlian, ketrampilan, seni dan ketekunan yang
tinggi dari pembuatannya. Salomo menyadari bahwa pekerjaan ini
tidak ada seorang pun di Israel yang mampu, termasuk dirinya
sebagai seorang yang terkenal paling berhikmat. Karena itu
Salomo tak segan-segan memanggil Hiram seorang ahli membuat
perkakas tembaga dari Tirus. Semua perkakas itu sangat indah,
baik dari bentuk, bahan yang dipakai, perhiasan dan mutu
pembuatannya.


Yang sangat menarik untuk kita renungkan di sini adalah kalau
segala perkakas itu bisa dibuat dalam bentuk dan ornanem
perhiasan yang lebih sederhana, mengapa harus dibuat
sedemikian rumitnya sehingga orang Israel sendiri tidak mampu
mengerjakannya. Selain itu, hal lain yang patut direnungkan
adalah Salomo mempekerjakan Hiram seorang "kafir" untuk
membantu penyelesaian amanat dari Allah. Dan ternyata Allah
tidak mengajukan keberatan karena Hiram hanya sebatas
mengerjakan segala sesuatu yang diperintahkan kepadanya (ayat 40).
Tidak ada konsep atau pemikirannya sendiri yang dilaksanakan. Ini
sangat penting karena berarti seluruh perkakas itu tidak ada yang
mengandung unsur-unsur yang bisa membawa Israel kepda penyembahan
berhala.


Salomo tidak mau setengah-setengah di dalam mengemban amanat
yang diberikan Allah kepadanya. Inilah jawaban atas pertanyaan
perenungan di atas. Karena dia memahami bahwa amanat yang ia
terima itu merupakan suatu anugerah dan kepercayaan yang
sangat besar yang diberikan TUHAN Allah kepadanya.


Renungkan:
Berikan yang terbaik, jangan setengah-setengah, kerjakan
dengan segala kemampuan dan modal yang Anda miliki, itulah
semangat yang seharusnya mewarnai setiap pelayanan Kristus.
Sebab jika kita saat ini mempunyai satu tugas baik kecil
maupun besar, baik berat maupun ringan, baik nampaknya sangat
penting atau tidak, tunaikan itu dengan semangat seperti
Salomo

Scripture Union Indonesia © 2017.