Bukan karya tapi ketaatan.

1Raja-raja 6:1-13
Minggu Epifania 4

Bait Allah yang dibangun Salomo benar-benar megah dan indah.
Ini adalah sebuah mega proyek. Hal ini terlihat dari: persiapan
yang dilakukan, ukuran Bait Allah, bahan-bahan yang digunakan
dan struktur arsitek yang menawan. Dengan kata lain Salomo
mengeluarkan seluruh daya, dana, dan pikiran demi terlaksananya
pembangunan Bait Allah.


Di tengah-tengah kesibukan perencanaan, pengawasan, dan
pelaksanan mega proyek tersebut, datanglah firman Tuhan yang
membawa sebuah berita yang pasti tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Berita dari firman Tuhan yang diharapkan adalah
pujian dari-Nya karena kualitas kerja dari pembangunan Bait
Allah, atau Allah memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai
pembangunan tersebut, atau paling tidak Allah mengkritik
pembangunannya karena kurang sesuai dengan kehendak-Nya dan
minta Salomo untuk memperbaikinya. Ternyata tak satu pun dari
ketiganya. Allah tidak mempermasalahkan kemegahan atau pun
keindahan rumah Allah, sebaliknya Ia hanya menyebut "rumah
yang sedang kau dirikan ini" dan Allah tidak menyebutnya
"rumah-Ku yang kau dirikan". Bahkan kehadiran dan
penyertaan-Nya di tengah-tengah bangsa Israel sama sekali
tidak berhubungan dengan segala daya upaya Salomo dalam
mempersiapkan rumah tersebut. Tak tampak pula hubungannya
dengan ada atau tidaknya rumah itu.


Allah mengajarkan kepada Salomo hal lain yang paling hakiki
dalam kehidupan Salomo, yang nampaknya mulai diabaikan (ingat
pembahasan yang lalu) yaitu ketaatan terhadap ketetapan,
peraturan, dan perintah Allah. Artinya bagi Allah yang penting
adalah siapakah Salomo di hadapan Allah, bukannya apa yang ia
kerjakan dan usahakan bagi Allah.


Kristen seringkali terjebak untuk melakukan apa yang Salomo
lakukan, misalnya: memikirkan, mempersiapkan, dan mengerjakan
berbagai proyek dan program gereja yang besar dan megah. Namun
kita lupa siapa kita di hadapan Allah. Di tengah-tengah
kesibukan Anda dalam pelbagai proyek dan program, Allah
berfirman 'bukan apa yang kamu lakukan, namun siapa kamu
dihadapan-Ku'.


Renungkan:
Ketika kita sungguh-sungguh melakukan suatu hal, prioritas
apakah yang ada pada kita: karya yang memuaskan atau ketaatan
kita kepada-Nya sebagai fokus karya kita?

Scripture Union Indonesia © 2017.