Kuatkan Iman Percaya

1 Samuel 30:1-31
Minggu ke-12 sesudah Pentakosta
Musibah tak terduga bukanlah hal yang mudah untuk diatasi. Hal itulah yang mungkin dirasakan oleh Daud ketika ia kembali ke Ziklag. Ia merasakan kesedihan yang mendalam karena Ziklag telah habis dibakar dan dikalahkan. Bahkan istri, anak Daud, dan orang-orang Israel yang ikut dengannya ditawan oleh orang Amalek. Belum lagi, ia hendak dilempari batu oleh rakyat Ziklag.

Daud merasakan kesedihan dan kegalauan. Namun, gejolak perasaan itu justru menguatkan kepercayaannya kepada Allah (7). Ia terus membangun kepercayaan itu dengan tetap bertanya kepada Tuhan terkait langkah selanjutnya untuk keluar dari permasalahan-Nya. Tuhan pun akhirnya memberikan instruksi kepada Daud. Tuhan bahkan menganugerahkan seorang Mesir untuk membantunya menemukan orang Amalek (11-16).

Akhirnya, Daud pun berhasil mengalahkan orang Amalek. Ia membebaskan para tawanan dari tangan orang Amalek. Ayat 19 mengatakan tidak ada satu pun, baik orang tawanan maupun barang jarahan orang Amalek, yang hilang. Akhirnya, Daud pun berhasil menemui kembali istri dan anaknya. Sementara semua barang jarahan diberikan kepada para tua-tua di Yehuda (26-35).

Semua kejadian ini menunjukkan bahwa Tuhan selalu menjawab kebutuhan Daud. Waktu, kekuatan, dan orang-orang yang Tuhan sediakan baginya. Daud tidak pernah meragukan Allah walau dalam kedukaan. Ia justru semakin percaya pada rancangan Allah bagi hidupnya. Di sanalah kita melihat kepercayaan membuatnya mendapatkan segala yang ia butuhkan.

Mari kita juga terus-menerus memperkuat kepercayaan kepada Allah. Ketika masalah datang silih berganti, hendaknya iman kita jangan melemah. Sebaliknya, kita justru diajak untuk kian teguh percaya bahwa Allah akan menyediakan kebutuhan dalam menjalani pergumulan. Biarlah anugerah Allah menolong kita agar kita tetap percaya kepada-Nya.

Doa: Ya Tuhan, kuatkanlah iman kami. Ajar kami bahwa Engkau senantiasa menemani kami dalam melewati pergumulan. [HB]
Pdt. Hobert Ospar
Scripture Union Indonesia © 2017.