Percaya Yesus atau Tanda?

Lukas 11:29-32
Minggu ke-4 sesudah Pentakosta
Tomas tidak percaya ketika murid-murid yang lain berkata, ”Kami telah melihat Tuhan!” Dan Tomas menjawab, ”Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya” (Yoh. 20:25). Tomas tidak percaya dan ia meminta tanda.

Yesus berkata kepada orang banyak yang mengerumuni-Nya, ”Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda....” (29). Mengapa? Padahal mereka telah melihat mukjizat yang dilakukan Yesus seperti menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, bahkan membangkitkan orang mati. Mereka juga telah mendengar perkataan Yesus yang penuh hikmat Ilahi dan yang menuntun pada jalan keselamatan. Semua tanda itu tidak cukup bagi mereka.

Yesus tidak akan memberikan mereka tanda karena pelajaran dari kisah nabi Yunus seharusnya telah mereka pahami. Yunus datang kepada Niniwe untuk mengadakan penghakiman Allah. Allah memberikan keselamatan kepada Niniwe karena mereka bertobat setelah mendengarkan Yunus.

Sekarang di hadapan mereka berdiri Seorang yang melebihi Yunus dan Salomo. Jika mereka tidak percaya kepada Yesus, maka pada masa penghakiman kelak orang asing akan bangkit, seperti ratu Syeba, menghukum mereka, orang-orang Yahudi.

Mengapa justru bangsa asing yang akan menghakimi orang Yahudi? Karena mereka percaya kepada Allah dan bertobat. Sedangkan orang-orang Yahudi mengeraskan hati dan tidak mau mengakui Yesus sebagai Mesias.

Peringatan keras Yesus berlaku juga bagi kita pada masa kini. Orang yang tidak mendengar firman Allah dan tidak bertobat akan dihukum. Orang yang bertobat akan hidup dalam iman dan kelak akan menghakimi bersama-sama Yesus; menghakimi orang yang menolak Yesus.Iman Kristen tidak berdasarkan tanda. Apatah artinya iman bila harus bergantung pada tanda? Landaskan iman Anda hanya pada firman Allah!

Doa: Kuatkan iman kami agar tidak bergantung tanda dalam mengikuti-Mu. [IM]
Pdt. Ida Mayor
Scripture Union Indonesia © 2017.