Aturan-aturan pentahiran.

Bilangan 19:1-22
Minggu ke-24 sesudah Pentakosta

Untuk melakukan suatu proses pentahiran kenajisan diperlukan
seekor lembu yang sempurna, lengkap, dan memang hanya
diperuntukkan bagi Tuhan. Hal ini menyatakan bahwa proses
pentahiran itu harus mengikuti instruksi atau syarat yang telah
Allah tetapkan - bukan yang manusia tetapkan. Pentahiran itu
bergantung pada: pertama, keberadaan "pihak" yang menjadi korban
penghapus dosa, yaitu yang sempurna, lengkap, dll.; kedua,
keberadaan yang sempurna dari pihak yang akan dikorbankan. Proses
pentahiran hanya dapat terlaksana bila kedua persyaratan tersebut
terpenuhi.


Kristus Penggenap.
Semua aturan pentahiran yang ditetapkan Allah dalam Perjanjian
Lama, telah tergenapi di dalam diri Anak Domba Allah yang kudus
dan tak bercacat (sempurna), yaitu Yesus Kristus dalam Perjanjian
Baru. Proses pentahiran atau penebusan dosa yang dikerjakan oleh
Yesus Kristus bukanlah sesuatu yang bersifat magis (sulap), akan
tetapi merefleksikan suatu realita spiritualitas. Dosa mencemari
seluruh kehidupan manusia secara total, oleh karena itu harus
segera diselesaikan di dalam Yesus Kristus


Renungkan:
Dosa kita menjadi tahir karena pengorbanan Yesus Kristus yang
sempurna.

Scripture Union Indonesia © 2017.