Teguh

1 Korintus 15:1-11
Minggu ke-1 sesudah Paskah
Kita mungkin sudah pernah melihat batu karang yang berada di tepi laut. Batu karang itu tetap berdiri kokoh sekalipun ombak besar menghantamnya. Gambaran mengenai batu karang inilah yang kerap dipakai untuk melukiskan cara orang Kristen dalam menjalani realita.

Jemaat di Korintus sedang bimbang terkait dengan berita kebangkitan Yesus. Sungguhkah Yesus bangkit? Bagaimana mungkin seseorang yang sudah mati dapat bangkit kembali? Siapa yang membangkitkan? Apakah ada saksi tepercaya atas peristiwa kebangkitan tersebut? Kalau ada, berapa banyak?

Untuk menjawab pertanyaan ini, Paulus mengajak warga jemaat Korintus agar kembali pada Injil, yaitu Kabar Baik tentang Yesus. Paulus mengatakan kepada mereka agar jangan bimbang tentang kabar kebangkitan-Nya karena Paulus sendiri juga merupakan saksi atas peristiwa tersebut.

Kita hidup dalam konteks yang sangat jauh dari peristiwa kebangkitan Yesus. Jadi, kita mungkin saja mengalami kebimbangan serupa tentang peristiwa kebangkitan-Nya. Kita bisa saja bimbang pada kuasa kebangkitan itu sendiri. Kita mungkin bertanya-tanya, ”Betulkah kebangkitan Yesus berkuasa menyelamatkan dunia dari dosa? Jika ya, mengapa masih banyak kejahatan? Mengapa orang Kristen masih mengalami penganiayaan sampai sekarang?”

Kebangkitan Yesus memang memiliki kuasa. Ini adalah inti iman Kristen. Akan tetapi, bukan berarti kuasa kebangkitan itu langsung menghalau segala tantangan kita sebagai orang percaya. Justru, tantangan tetap diperlukan agar iman kita kian tegar. Kuasa kebangkitan Yesus harus meneguhkan kita seteguh batu karang dalam menghadapi segala persoalan. Kuasa itu mesti memantapkan iman kita bak batu karang yang teguh walaupun dihantam badai kehidupan. Pada situasi seperti itulah kuasa kebangkitan Yesus akan menjadi nyata. Dengan kuasa kebangkitan, orang Kristen punya kekuatan untuk tetap dan terus berdiri dengan gagah.

Doa: Tuhan, berilah kami iman yang teguh supaya bisa taat mengikuti-Mu hingga akhir hayat. [JCP]
Jan Calvin Pindo
Scripture Union Indonesia © 2017.