Hanya Karena Tuhan

Keluaran 12:29-42
Minggu ke-26 sesudah Pentakosta
Tulah kesepuluh sungguh memilukan. Pada tengah malam TUHAN membunuh setiap anak sulung, baik manusia maupun ternak. Tanpa kecuali, mulai dari anak sulung Firaun hingga anak sulung tawanan sekalipun. Tulah kesepuluh menegaskan bahwa kesembilan tulah sebelumnya merupakan tindakan Allah belaka. Kalau tulah-tulah sebelumnya bisa ditiru oleh para tukang sihir Firaun, maka menghidupkan dan mematikan makhluk merupakan prerogatif Allah. Hanya Allah yang bisa melakukannya.
Tulah kesepuluh itu membuat Firaun terpaksa memerintahkan orang Israel pergi. Kalau sebelumnya Firaun memaksa mereka untuk tinggal, maka sekarang ia sendiri yang menitahkan Musa dan Harun membawa orang Israel pergi (31-32). Firaun juga meminta Musa memohon berkat Allah berkat untuk dirinya. Ini pun juga karya Allah.
Tak hanya Firaun, orang Mesir menjadi begitu ketakutan dengan nasib mereka selanjutnya. Mereka lalu mendesak orang Israel untuk meninggalkan Mesir karena takut jika mereka binasa semuanya (33). Tak hanya itu, orang Mesir begitu murah hati sehingga mereka memberikan bekal yang cukup seperti emas, perak, dan kain kepada orang Israel (35). Allah mengubah hati (36). Dari penindas, Mesir berubah menjadi bangsa yang murah hati. Dan mengubah hati manusia sejatinya juga hanya bisa dilakukan oleh Allah!
Yang menarik dicatat dalam peristiwa penyelamatan Allah terhadap Israel, penulis Kitab Keluaran mencatat: ”Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka...” (38). Catatan ini berarti bahwa kemerdekaan Israel ternyata tak hanya untuk Israel sendiri. Israel, sejak masa kemerdekaannya, diminta tidak menikmati kemerdekaan itu sendirian. Umat Israel dipanggil juga untuk memberi tempat kepada orang asing. Bisa jadi orang asing itu pun juga budak bangsa Mesir. Pada titik ini, panggilan kepada Abraham—menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain (lih. Kej. 12:2-3)—sudah mulai terwujud.
Doa: Tuhan tetap ingatkan kami bahwa penyelamatan yang kami rasakan hanyalah karya-Mu belaka! [YM]
Yoel M. Indrasmoro
Scripture Union Indonesia © 2017.