Singkirkan Segala Berhala

Zakharia 13:1-6
Minggu ke-24 sesudah Pentakosta
Sejak awal, Allah telah memproklamasikan diri-Nya sebagai Allah yang cemburuan. Ia tidak ingin disekutukan dengan ilah lain. Bahkan, Allah akan menghukum ”penyembah ilah lain” sampai kepada keturunan ketiga dan keempat (Kel. 20:3-5).
Zakharia 13:1-6, yang baru kita baca, menampilkan gairah Allah yang ingin membersihkan Israel dari dosa penyembahan berhala (1). Bukan hanya untuk sesaat, tetapi Allah hendak menghapus berhala itu dari ingatan mereka untuk selamanya. Jadi, tidak seorang pun akan menyebutkan nama itu lagi di antara mereka (2). Tidak hanya sampai di situ, pembersihan ini pun menyapu ”para nabi”. Jika kedapatan ada seorang nabi palsu, maka orang tuanya sendiri yang akan menghukum atau membunuhnya (3). Allah akan menyingkirkan dan mempermalukan para nabi palsu itu. Sampai-sampai, mereka sendiri tidak mau lagi mengaku diri sebagai nabi (4-5), bahkan jika dalam kondisi terdesak sekali pun (6).
Keinginan Allah untuk memulihkan Israel menjadi satu kerinduan yang begitu besar. Ketika saat itu tiba, Allah akan bertakhta sepenuhnya terhadap Israel. Selanjutnya, seluruh orang-orang Israel akan datang menyembah kepada Allah yang benar.
Sama seperti Allah rindu untuk memulihkan Israel, Ia juga rindu untuk memulihkan kita. Allah menginginkan totalitas penyembahan kita mengarah kepada-Nya. Itulah sebabnya, Allah mengutus Yesus Kristus—Anak-Nya yang tunggal—untuk menyelamatkan kita. Sayangnya, kita masih sering kali menduakan dan mendukakan Allah dengan berhala-berhala lain. Berhala lain bisa berupa apa saja yang menjauhkan fokus kita dari kebenaran dan tujuan Allah. Misalnya, orang-orang di sekitar kita, harta benda, atau keinginan-keinginan yang menguasai seluruh kehendak kita. Marilah kita merespons kerinduan Allah ini dengan mengarahkan totalitas hidup hanya kepada-Nya.
Doa: Tuhan, tolong aku untuk menjauhkan diri dari segala berhala yang masih aku pegang, yaitu segala hal yang dapat menjauhkanku dari kasih dan kebenaran-Mu. [IVT]
Irvin Tolanda
Scripture Union Indonesia © 2017.