Menabur dan Menuai Kebaikan

Kejadian 18:1-15
Minggu ke-3 sesudah Pentakosta
Tamu adalah Raja. Kita biasa melayaninya dengan menghidangkan menu istimewa. Kita juga menyediakan waktu untuk bercengkerama dan mendengarkan kata-katanya dengan penuh perhatian. Intinya: kita memperlakukan tamu bak raja yang harus memperoleh perhatian dan pelayanan khusus.
Abraham merupakan pribadi yang ramah dan suka memberi pertolongan. Ketika melihat tiga orang asing, ia antusias menyambut ketiganya. Bahkan tindakannya begitu ekstrem. Sembari sujud di hadapan para tamunya Abraham menawarkan sedikit makanan dan tempat istirahat. Abraham ingin ketiga orang itu menjadi tamu di perkemahannya. Jelaslah, inisiatif ada pada diri Abraham. Dengan penuh sukacita ketiga tamu itu menyambut tawaran tersebut. Dalam percakapan, para tamu itu menyampaikan kabar bahwa Sara akan melahirkan anak laki-laki pada tahun berikutnya (10). Dan ketiga orang asing ternyata TUHAN dan dua malaikat-Nya.
Jikalau Abraham bukan tipe orang yang ramah dan suka memberi pertolongan, pasti ia tidak akan menyambut orang asing itu sebagai tamu kehormatan yang harus memperoleh pelayanan berkualitas baik. Ia akan masa bodoh dengan orang asing itu. Itu berarti kemungkinan besar akan kehilangan konfirmasi mengenai kelahiran anaknya. Tamu-tamu Abraham itu juga menegaskan bahwa Abraham harus memberikan nama Ishak kepada anaknya. Agaknya, itulah ganjaran bagi orang yang ramah dan murah hati.
Bisa jadi Abraham tak menduga bahwa para tamunya itu akan membawa kabar baik. Tetapi, dari tindakan Abraham yang menyuruh istrinya memberikan suguhan terbaik, bisa diduga bahwa Abraham tampaknya memahami bahwa tamunya bukan sembarang tamu. Abraham agaknya cukup peka dalam hal ini. Karena itu, dia memberikan yang terbaik.
Marilah kita berlomba untuk bersikap ramah dan murah hati kepada semua orang yang kita temui. Sejatinya, pertemuan kita dengan orang lain bukanlah di luar sepengetahuan dan seizin Tuhan. Bisa jadi kita akan mendapatkan berkat Allah melalui mereka.
Natanael S. Pujiyono
Scripture Union Indonesia © 2017.