Kebaikan Hati

Nehemia 2:1-10
Minggu ke-3 sesudah Pentakosta
Betapa bahagianya hidup Nehemia menjadi orang kepercayaan raja yang menyediakan anggur setiap hari untuk Raja Artahsasta (Neh. 1:11; 2:1).Kebaikan hati seorang raja sangat dirasakan oleh Nehemia. Suatu ketika raja memerhatikan wajah Nehemia sangat muram. Walau badannya tidak sakit, namun hatinya menderita. Bagaimana tidak menyakitkan kalau kota tempat pekuburan nenek moyangnya telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api. Ia ingin melakukan kebaikandengan cara membangun kembali tembok-tembok Yerusalem. Tuhan memerhatikan umatNya. Tuhan bisa melihat isi hati umatNya,sebagaimana Tuhan melihat hati Nehemia. Nehemia sedih karena pintu gerbang Yerusalem rusak (3) dan ia berdoa agar Tuhan memberikan jawaban (4) karena ia ingin membangunnya (5). Tuhan memberkati Nehemia melalui kebaikan Raja Arthahsasta. Untuk sementara waktu, Raja Arthahsasta membebaskan Nehemia dari pekerjaannya (6), memberinya surat jalan untuk melintasi wilayah-wilayah menuju Yerusalem (7), dan memberinya kayu-kayu untuk balok-balok gerbang melalui pengawas taman raja (8). Kebaikan raja yang mendukung rencana Nehemia sebenarnya adalah kebaikan tangan Tuhan. Dalam proses pembangunan tembok Yerusalem, kebaikan Allah semakin tampak dalam karya pembangunan Nehemia. Melalui pertolongan Tuhan, semua warga bersatu hati untuk membangun kembali dan menyelesaikan tembok Yerusalem hingga penahirannya. Kebaikan hati Tuhan juga tidak membiarkan Israel dihina oleh para musuhnya. Bahkan pada akhirnya kebaikan Tuhan ini membawa umat pada kehidupan dan pengharapan baru. Hidup adalah pemberian Tuhan dengan segala kebaikan-Nya. Kita dipanggil untuk menanggapi semua kebaikan sebagai berkat Tuhan. Sekalipun kebaikan kita dirasakan orang lain tidak memberikan manfaat, tetaplah berbuat baik. Kita berbuat baik sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan.
Wiwik Wulandari
Scripture Union Indonesia © 2017.