Kuasa hikmat.

Amsal 8:14-36
Minggu ke-11 sesudah Pentakosta

Hikmat memimpin para raja memerintah dan para pembesar menetapkan
keadilan. Hikmat membuat para pembesar, para bangsawan, dan semua
hakim berkuasa. Tanpa hikmat, pemerintahan rapuh, keadilan
diputarbalikkan, kuasa disalahgunakan. Itu sebabnya, banyak kita
jumpai hal demikian dari generasi demi generasi. Sedikit sekali
kita menemukan seorang pemimpin yang mau dipimpin dengan kuasa
hikmat. Mereka cenderung memimpin dengan kuasa dan kemampuan
dirinya sendiri, sehingga tidak menghasilkan rakyat yang makmur,
adil, dan sejahtera; sebaliknya menimbulkan perpecahan,
ketidakpuasan, rusaknya citra bangsa dan kemerosotan standar
moral.


Jangan mengabaikan hikmat.
Berbahagia orang yang tidak mengabaikan hikmat tetapi
mencintainya, karena ia akan menjadi orang bijak dan hidupnya
berkenan di hadapan Tuhan. Hikmat juga ada ketika Allah membentuk
bumi dan segala isinya. Allah tidak pernah bertindak tanpa
hikmat-Nya. Ia tidak pernah mengabaikannya. Raja Salomo
memerintah dengan adil karena hikmat yang dari Allah ada di dalam
hatinya (1Raj. 3:28). Daniel dapat mengartikan mimpi raja yang
tidak berhasil diartikan oleh semua orang bijaksana di Babel,
juga karena ada hikmat Allah.


Renungkan:
Perkara besar dan ajaib terjadi melalui kita apabila mau dipimpin
oleh hikmat Allah.

Scripture Union Indonesia © 2017.